Kamis, 10 Juli 2025 BBKSDA Sumatera Utara
Tim Patroli Sedang Mengukur Diamater Pohon
Desa Kecupak II, 10 Juli 2025. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara melalui Resort Suaka Margasatwa (SM) Siranggas telah melaksanakan kegiatan patroli pengamanan kawasan pada tanggal 2-4 Juli 2025, di wilayah Desa Mahala, Kecamatan Tinada, Kabupaten Pakpak Bharat. Kegiatan ini merupakan bagian dari strategi pengelolaan kawasan konservasi yang bersifat rutin dan melibatkan Masyarakat Mitra Polhut (MMP) sebagai mitra strategis dalam pengawasan dan perlindungan kawasan konservasi.
Ada 4 (empat) tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan patroli tersebut, yaitu:
1. Pengamanan kawasan dari potensi ancaman, gangguan, tekanan, dan pelanggaran (AGTP) seperti perambahan, pembalakan liar dan perburuan satwa.
2. Pengumpulan data lapangan untuk memperbarui kondisi aktual kawasan berbasis grid pengelolaan.
3. Pemantauan keanekaragaman hayati melalui identifikasi langsung maupun tidak langsung (indirect sign) terhadap flora dan fauna.
4. Peningkatan kapasitas dan peran serta masyarakat dalam perlindungan hutan.
Kegiatan diawali dengan koordinasi kepada perangkat Desa Mahala. Tim disambut oleh Kepala Dusun Lae Meang, yang saat itu sedang bertugas di Kantor Desa. Tim menyampaikan surat tugas dan menjelaskan rencana kegiatan sebagai bentuk komunikasi yang partisipatif dan keterlibatan lintas sektor dalam mendukung kelancaran patroli.
Patroli dilaksanakan secara menyeluruh di beberapa grid pengelolaan dan menghasilkan berbagai data penting terkait kondisi kawasan dan indikator keberadaan satwa liar. Temuan lapangan antara lain, tumbuhan: Pohon Ganitri (Elaeocarpus serratus), Pohon Meang (nama lokal), Pohon Meranti, Anggrek Hutan, Aneka jamur (Jamur Tudung Pengantin, jamur pohon, dll.), jejak satwa: bekas gesekan Babi Hutan, cakaran dan gigitan Beruang Madu, sarang Trenggiling dan Landak, kubangan Babi Hutan, kotoran Rusa Sambar, bulu Ayam Hutan, sarang Semut Hutan dan objek ekowisata alam potensial: Air Terjun Lae Singgabit, yang memiliki nilai ekosistem dan daya tarik wisata berbasis konservasi.
Menariknya, Kepala Resor tak hanya menyaksikan, tapi juga ikut merasakan langsung keunikan daun Ganitri. Ia mencicipinya dengan penuh rasa penasaran, lalu memberikan komentarnya dengan antusias, “Rasa mint-nya terasa segar, ada sentuhan asam yang mengejutkan… keren banget!”
Tumbuhan Jamur yang Ditemukan Tim di Lapangan
Seluruh data hasil patroli dimasukkan ke dalam aplikasi SMART Mobile (Spatial Monitoring and Reporting Tool) untuk mendukung manajemen berbasis bukti (evidence-based management). Pencatatan digital ini mempercepat proses pelaporan dan meningkatkan akurasi dalam pengambilan keputusan pengelolaan kawasan.
Sumber: Resor SM Siranggas-Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 5