Senin, 14 Juni 2021
Kayong Utara, 11 Juni 2021 - Senyum bahagia tercermin dari wajah tiga ketua kelompok kemitraan konservasi binaan Balai Taman Nasional Gunung Palung (TANAGUPA), setelah dilakukan penandatanganan kesepakatan kerja/kontrak kerja pembuatan ecopolybag dari bambu antara Yayasan Asri dan ketiga kelompok kemitraan konservasi binaan Balai TANAGUPA yaitu Kelompok Sinar Baru, Kelompok Lubuk Tapah, dan Kelompok Kayek Melayet Besame di kantor Seksi Pengeloaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I Sukadana Kabupaten Kayong Utara, dengan besaran nilai kontrak sebanyak 35.000 buah ecopolybag bambu untuk jangka waktu selama 5 bulan.
Dalam satu tahun terakhir, Balai TANAGUPA telah mendorong dan menginisiasi penggunaan ecopolybag yang lebih ramah lingkungan dibanding polybag yang terbuat dari bahan plastik untuk kegiatan rehabilitasi hutan di kawasan taman nasional-nya. Untuk mendukung upaya tersebut, Balai TANAGUPA mendorong kelompok-kelompok Kemitraaan Konservasi binaan Balai TANAGUPA untuk membuat ecopolybag dari bahan baku bambu yang merupakan salah satu produk Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang berasal dari zona tradisional Taman Nasional Gunung Palung.
Direktur Yayasan ASRI, Nur Febriani dalam keterangannya menyampaikan “Kami membutuhkan sebanyak ± 95.000 buah ecopolybag untuk mendukung upaya rehabilitasi yang akan kami lakukan di tahun 2021 ini, oleh karena itu kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Balai TANAGUPA yang telah melakukan inisiasi pembuatan ecopolybag dari bambu, karena setelah melakukan beberapa kali riset dan percobaan, ecopolybag yang digagas dan diinisiasi oleh Balai TANAGUPA merupakan salah satu ecopolybag yang layak untuk digunakan dalam kegiatan rehabilitasi sehingga kegiatan rehabilitasi yang kami lakukan menjadi lebih ramah lingkungan dan tanpa limbah plastik”.
Kepala Seksi PTN Wilayah I Balai TANAGUPA, Bambang Hari Trimarsito, yang juga hadir dalam acara penandatanganan kontrak/kesepakatan kerja menyampaikan, “Balai TANAGUPA akan terus mendorong kelompok-kelompok Kemitraan Konservasi binaan kami untuk mampu membuat ecopolybag dari bahan-bahan baku HHBK yang tidak hanya dari bambu tapi juga dari jenis lainnya seperti nipah, pandan atau jenis organik lainnya. Kami pun menjamin dan memastikan bahwa seluruh ecopolybag yang dihasilkan oleh anggota kelompok dibeli dan diserap untuk kegiatan rehabilitasi hutan yang lebih ramah lingkungan”.
“Oleh karena itu, kami pun menyediakan tempat di Pusat Informasi Balai TANAGUPA Sukadana Kayong Utara untuk melatih para anggota kelompok agar dapat membuat ecopolybag yang baik dan memenuhi standar yang telah ditetapkan” tambah Bambang.
Kepala Balai TANAGUPA, M. Ari Wibawanto menyampaikan “Pembuatan ecopolybag ini merupakan langkah nyata dari pemerintah melalui Balai Taman Nasional Gunung Palung, untuk mengurangi penggunaan bahan plastik dalam kegiatan rehabilitasi kawasan hutan dan diharapkan dengan melibatkan para anggota kelompok binaan kami dalam memproduksi ecopolybag dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar TANAGUPA”.
“Langkah nyata ini, kami harapkan dapat didukung dan diikuti oleh seluruh stakeholder yang berkepentingan sehingga kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan dapat berjalan tanpa adanya sampah plastik” tambah Ari.
Sumber : Balai Taman Nasional Gunung Palung
Narahubung : Kepala Balai TN Gunung Palung, Ari Wibawanto – 081320973109
Penanggung Jawab Berita : Kepala Biro Humas Kementerian LHK, Nunu Anugrah – 081281331247
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0