Kamis, 12 Juni 2025 BKSDA Jambi
Jambi, 10 Juni 2025 — Seekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang berhasil dievakuasi oleh tim gabungan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi pada tanggal 13 Mei 2025, setelah ± 28 hari mendapatkan penanganan dan perawatan medis di TPS BKSDA Jambi akibat luka jerat, akhirnya nyawanya tidak tertolong lagi /tutup usia tepatnya pada tanggal 9 Juni 2025 sekira pukul 21.45 WIB.
Selama proses perawatan, kondisi harimau sempat menunjukkan kemajuan, terutama dalam hal nafsu makan dan respons terhadap lingkungan. Namun beberapa hari menjelang kematiannya, kondisi harimau menurun. Ia menunjukkan gejala muntah, diare berdarah, kehilangan nafsu makan, serta tubuh yang lemas dan sempoyongan. Meskipun tim medis telah menyiapkan rencana tindakan intensif lanjutan, nyawa harimau sumatera tidak tertolong.
Berdasarkan dugaan sementara dari tim medis TPS BKSDA Jambi, penyebab kematian harimau sumatera karena virus panlekopenia yang ditandai dengan muntah dan diare berdarah (rapid test). Selanjutnya tim melakukan nekropsi pada harimau sumatera untuk pengambilan sampel untuk menegakkan diagnosis. Pada saat nekropsi dilakukan tim menemukan beberapa kelainan pada organ bangkai HS seperti terjadinya peradangan pada lambung, ditemukan cacing pada lambung serta bagian intestine/usus juga mengalami peradangan hebat.
Kepala Balai KSDA Jambi (Agung Nugroho, S.Si, M.A) menyampaikan bahwa Balai KSDA Jambi dan tim medis sudah berupaya semaksimal mungkin untuk menyelamatkan satwa HS dimulai dari evakuasi di lapangan dan penanganan medis lebih lanjut termasuk penyesuaian fasilitas kandang perawatan. Kami mengucapkan terimakasih kepada para pihak yang sudah terlibat baik pada saat kegiatan evakuasi di lapangan maupun pada saat penanganan dan perawatan medis.
Sumber: Humas Balai KSDA Jambi
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0