Rabu, 09 Juni 2021
Ende, 9 Juni 2021. Berdekatan dengan Hari Lingkungan Hidup (5/6) dan Hari Pancasila kemarin (1/6) terdapat sebuah kabar gembira dengan terpantaunya kelahiran anak Elang Flores (Nisaetus floris) di Site Pemantauan Hutan Adat Oetoseso di Desa Wolojita Penyangga Taman Nasional (TN) Kelimutu. Anak Elang Flores ini diperkirakan telah berumur sekitar 3 bulan dan mungkin dalam dua bulan kedepan anak elang ini akan mulai belajar terbang.
Elang Flores yang biasa disebut Jatabara oleh masyarakat sekitar selalu dijaga kelestariannya oleh masyarakat Wolojita karena mereka percaya dengan menjaga Elang dan Hutan Adat Ostoseso serta habitatnya maka mereka juga akan mendapat berkat yang berlimpah.
Pemantauan satwa langka dan habitatnya ini dilakukan oleh Kelompok "Jata Bara" kelompok masyarakat binaan Resort Wolojita yang pelantikannya dilakukan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) KSDAE pada tahun 2019 bersamaan dengan Workshop Elang Flores di Ende. Mereka melakukan penjagaan, pengamatan dan survei bersama petugas Balai TN Kelimutu maupun Balai Litbang KLHK NTT yang menjadi pembimbingnya.
Sebagai informasi, Elang Flores adalah burung pemangsa endemik di wilayah Nusa Tenggara yang statusnya kritis atau terancam punah (critically endangered/CE) menurut Badan Konservasi Dunia IUCN (International Union for Conservation of Nature).
Terbanglah tinggi Elang Flores dan tetaplah lestari di Bumi Pancasila.
Sumber : Balai Taman Nasional Kelimutu
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0