Mengenal TWA Sibolangit Bersama MAS Al-Asy’ariyah Medan Krio

Senin, 17 Februari 2025 BBKSDA Sumatera Utara

Cristian Habinsaran Silalahi, petugas TWA Sibolangit kenalkan Julang Emas, identitas fauna TWA Sibolangit

Sibolangit, 17 Februari 2025. Rangkaian kegiatan Field Trip Tahun 2025, MAS Al-Asy’ariyah Medan Krio mengunjungi kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Sibolangit, pada Kamis (13/2). Kegiatan field trip ini diikuti 150 orang siswa/i dan 10 orang guru pendamping/pembina. Seperti biasanya, di awal kunjungan Kepala Resort CA/TWA Sibolangit memaparkan sejarah singkat kawasan, potensi keragaman hayati yang ada di kawasan serta arti penting kawasan bagi kehidupan masyarakat dan lingkungan sekitar.

Selesai pemaparan, seluruh siswa dan guru pendamping menyusuri kawasan untuk melihat langsung potensi-potensi yang ada, didampingi petugas Resort CA./TWA. Sibolangit. Adalah Cristian Habinsaran Silalahi, petugas Resort yang memberikan penjelasan beberapa potensi, seperti pengenalan identitas flora maupun fauna TWA Sibolangit, yaitu Bunga Bangkai (Amorphophallus titanium) dan Burung Julang Emas (Rhyticeros undulatus).

Cristian menjelaskan bahwa Bunga Bangkai merupakan salah satu jenis bunga yang unik yang tumbuh di Indonesia, karena selain bunganya tinggi dan besar, pada saat mekar pun bunga ini mengeluarkan aroma bau bangkai yang bisa tercium sampai beberapa meter. Bunga ini muncul dari dalam tanah berasal dari umbi tumbuhan. Dalam masa perkembangannya, bunga sangat tergantung pada umbi yang ada di dalam tanah. Perkembangan bunga yang dimulai sejak berbentuk kuncup, mekar hingga menjadi layu kembali diperkirakan kurang lebih 2 bulan.                

Bunga Bangkai yang disebut juga dengan Suweg Raksasa, kerap muncul dan tumbuh di kawasan TWA/CA Sibolangit. Pertama kali ditemukan di Sibolangit sekitar tahun 1920-an. Kemudian, pada tahun 1995 bunga ini  tumbuh sempurna dengan tingginya  mencapai 210 cm. Akibat pesona dan keunikan bunga ini maka Bunga Bangkai menjadi salah satu identitas flora di kawasan TWA/CA. Sibolangit.


Cristian mengedukasi pelajar tentang Bunga Bangkai dan keragaman hayati di TWA Sibolangit

Sedangkan untuk fauna, identitas kawasan TWA/CA. Sibolangit adalah Julang Emas. Julang Emas termasuk dalam famili Bucerotidae, seperti rangkong, enggang, julang dan kangkareng. Di Indonesia, Julang Emas dapat ditemukan di Kalimantan, Sumatera, Jawa, Bali dan beberapa pulau lepas pantai. Ada beberapa fakta menarik dari satwa ini. Julang emas dikenal dengan monogami, yaitu setia pada pasangannya. Ketika sedang tidak dalam masa bertelur, julang emas akan bersama pasangannya, atau dalam kelompok kecil. Sedangkan pada saat betina bertelur sampai telur menetas, sang jantan akan setia memberi/mensuplai makanan kepada pasangannya.

Selain itu, kehadiran Julang Emas ternyata menjadi indikator hutan yang sehat dan terjaga. Hutan juga membutuhkan spesies ini untuk dapat lestari. Dengan daya jelajahnya yang luas, ia dapat membantu penyebaran berbagai benih tumbuhan. Regenerasi vegetasi hutan dapat terjadi secara alami melalui benih tumbuhan sisa makanan atau yang terkandung pada fesesnya.

Kini Julang Emas memiliki status konservasi Vulnarable atau rentan punah. Hilangnya kawasan hutan menjadi ancaman hilangnya habitat Julang Emas. Ia juga terancam dari perburuan liar karena bentuk paruhnya yang unik. Kawasan  TWA/CA. Sibolangit menjadi habitatnya Julang Emas, karena satwa pemakan buah-buahan ini mencukupi kebutuhan pakannya dari kawasan. Sehingga bila kawasan rusak tentunya akan berdampak kepada Julang Emas yang tidak mendapatkan lagi sumber pakannya. Oleh karena itu, perlu upaya-upaya menjaga kelestarian kawasan beserta keanekaragaman hayati agar tetap terjaga dan lestari.

Pengenalan identitas flora dan fauna kawasan TWA Sibolangit beserta potensi keanekaragaman hayati lainnya menarik perhatian siswa/siswi generasi muda. Berbagai diskusi pun dilakukan dengan petugas untuk memperdalam pengetahuan. Sebagian lagi mendokumentasikan potensi-potensi yang ada di kawasan melalui kamera handphonenya masing-masing.

Semoga pengenalan kawasan TWA Sibolangit beserta potensinya memberi inspirasi dan motivasi bagi peserta untuk terus belajar dan menggali informasi tentang konservasi alam.

Sumber : Suparman, SP. (Kepala Resort TWA/CA. Sibolangit) – Balai Besar KSDA Sumatera Utara


Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 5

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini