Kamis, 13 Februari 2025 BBKSDA Jawa Timur
Sidoarjo, 13 Februari 2025. Upaya pelestarian keanekaragaman hayati di Jawa Timur semakin diperkuat dengan penandatanganan Rencana Kerja Tahunan (RKT) 2025 yang melibatkan tiga pihak strategis, Kamis (13/2) yakni, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur, Pusat Studi Lingkungan dan Kebencanaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, serta PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Surabaya.
Kerja sama ini difokuskan pada penguatan fungsi konservasi melalui perlindungan Rusa Bawean (Axis kuhlii), satwa endemik yang terancam punah, serta rehabilitasi terumbu karang di Pulau Bawean.
Menurut Muhammad Irfan, Kepala Pusat Studi Lingkungan dan Kebencanaan UINSA Surabaya, sejumlah kegiatan konservasi telah dirancang dalam RKT ini, termasuk pemasangan kamera jebak untuk pemantauan populasi rusa Bawean di Blok Lang Pelem. Meskipun terdapat kendala cuaca yang sempat menunda pelaksanaan, UINSA Surabaya berkomitmen untuk merealisasikan program ini.
Sementara itu, Jefri Marsal, Integrated Terminal Manager PT. Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Surabaya, menegaskan bahwa keterlibatan Pertamina dalam program ini adalah sebagai bagian dari nilai perusahaan untuk mendukung konservasi keanekaragaman hayati di Jawa Timur.
"Kami akan mengerahkan sumber daya dan melibatkan SDM kami secara langsung dalam setiap kegiatan konservasi yang direncanakan," tegasnya.
Kepala BBKSDA Jatim, Nur Patria Kurniawan, mengapresiasi komitmen semua pihak yang terlibat. Beliau menekankan pentingnya implementasi program secara detail dengan mempertimbangkan faktor cuaca, kondisi sosial masyarakat, serta perilaku dan kesejahteraan satwa subyek.
"Kami berharap setiap rencana yang telah disepakati dapat dilaksanakan dengan baik dan laporan hasil kerja sama ini juga akan segera disampaikan kepada Dirjen KSDAE sebagai bentuk pertanggungjawaban," ungkapnya.
Acara ini turut dihadiri oleh jajaran pimpinan BBKSDA Jatim, unsur pimpinan dan bidang lingkungan dari PT. Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Surabaya, dan unsur Pusat Studi Lingkungan dan Kebencanaan Fakultas Sains dan Teknologi UINSA Surabaya. Serta perwakilan dari berbagai bagian teknis yang berperan dalam proses penyusunan rencana kerja dan teknis pelaksanaan kegiatan program tersebut.
Dengan adanya kolaborasi lintas sektor ini, diharapkan perlindungan ekosistem di Pulau Bawean semakin optimal, memastikan keberlangsungan habitat Rusa Bawean dan ekosistem terumbu karang yang menjadi bagian penting dari keseimbangan ekologi di wilayah tersebut.
Sumber : Fajar Dwi Nur Aji - Pengendali Ekosistem Hutan Muda Balai Besar KSDA Jawa Timur
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 5