Hidroponik Solusi Sayur Sehat di Penyangga Taman Nasional Bunaken

Rabu, 19 Agustus 2020

Manado, 19 Agustus 2020. Selama 2 hari (13-14 Agustus) perwakilan masyarakat dari desa penyangga kawasan Taman Nasional (TN) Bunaken digembleng belajar hidroponik. Pelatihan perdana yang digelar adalah upaya menyiapkan ketahanan pangan dengan sayuran sehat keluarga di masa pandemi.

Hidroponik akan menjadi solusi bagi masyarakat dalam pemanfaatan lahan terbatas dan daerah dengan kondisi salinitas tinggi. Harapan kedepan dengan pelatihan hidroponik akan memotivasi pemanfaatan tanah marginal dipekarangan dan lahan sempit sebagai penyediaan sayuran kebutuhan rumah tangga.

Kepala Balai Taman Nasional Bunaken Farianna Prabandari menyampaikan, ketahanan pangan masyarakat di masa pandemik merupakan kebutuhan dasar masyarakat, kami menyiapkan pelatihan ini untuk masyarakat, bahan-bahan banyak dan tersedia di desa-desa, selepas pelatihan peserta dapat mengimplementasikan langsùng dipekarangan rumah sambil mensosialisasikan kepada keluarga dan masyarakat sekitarnya.

Lebih jauh dengan pelatihan hidroponik ini juga menyiapkan peningkatan ekonomi keluarga, sayuran sehat dan layak konsumsi. Sebagian besar masyarakat bermukim dì kepulauan dan pesisir berdekatan dengan resort wisata, kedepan prospek hidroponik sangat menjanjikan sebagai bagian menu makanan sehat bagi wisatawan, tambah Farianna.

Dalam materi pelatihan hidroponik juga disampaikan terkait kebijakan Pemerintah Sulawesi Utara dalam pengembangan pertanian dan peternakan untuk ketahanan pangan, serta Pemerintah Kabupaten Minahasa terkait penyuluhan agrowisata pertanian dan tanaman pangan di pekarangan. Selain itu dari Universitas Sam Ratulangi juga mengenalkan teknik menanam dengan hidroponik.

Instruktur Hidroponik sekaligus pemilik Mdc HydroFarm, Andreas Tommy Danie menyampaikan kepada peserta pelatihan, hidroponik ini adalah pertanian modern, tetapi peralatan yang digunakan bisa dari yang paling sederhana sampai teknologi canggih. Praktek peserta kali ini adalah dengan langsung menanam pada media semai dengan campuran nutrisi A dan B.

Perlengkapan praktek di kelas pelatihan dapat dilanjutkan di rumah masing-masing, peserta dapat meneruskan sampai penanaman, bila rajin hasil tanamannya bisa sampai 2 kali panen. Bahkan bisa langsung praktek dengan alat-alat sederhana yang ada di lingkungan sekitar rumah, tutup Tomi.

Sumber : Balai Taman Nasional Bunaken

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini