Pelepasliaran Satwa di TN Manusela

Jumat, 14 Agustus 2020

Jumat, 14 Agustus 2020 - Telah dilakukan kegiatan pelepasliaran 90 ekor satwaliar di Km.28 Jalan Nasional Trans Seram kawasan Taman Nasional Manusela dipimpin langsung oleh Kepala Balai Taman Nasional (BTN) Manusela, Dr. Ivan Yusfi Noor. Satwa liar yang dilepasliarkan adalah hasil sitaan dari 3 (tiga) UPT Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yakni BBKSDA Sumatera Utara, BBKSDA Jawa Barat dan BKSDA DKI Jakarta, yang telah diserahkan kepada BKSDA Maluku untuk dikembalikan ke habitatnya di alam.

Kegiatan pelepasliaran yang diprakarsai oleh Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati, Ditjen KSDAE, dan dalam pelaksanaannya di lapangan, dilaksanakan bersama oleh BKSDA Maluku dan BTN Manusela ini, mengembalikan ke alam sebanyak 90 (sembilan puluh dua) ekor satwaliar asal Maluku/Seram. Ke-90 ekor satwaliar tersebut adalah 8 ekor kakatua maluku (Cacatua moluccensis), 9 ekor nuri maluku (Eos bornea), 4 ekor perkici pelangi (Trichoglossus haematodus), 42 ekor kadal lidah biru (Tiliqua gigas) dan 27 ekor soa layar (Hydrosaurus amboinensis).

 

Dalam sambutan singkat sebelum pelepasliaran, Kepala BTN Manusela menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya konservasi insitu, yaitu pemulihan dan peningkatan populasi satwaliar di alam melaui pengembalian satwaliar sitaan atau penyerahan dari masyarakat ke alam.

Kepala BTN Manusela mengatakan bahwa sebagai seorang konservasionis, kita meyakini bahwa alam adalah tempat terbaik bagi satwa-satwa ini. Bukan di dalam kandang di rumah-rumah orang yang menyebut diri mereka pencinta satwaliar. Mungkin saja sebagian dari orang-orang tersebut mencintai satwaliar dan merawat mereka dengan sebaik-baiknya, tetapi, sekali lagi, kita yakin bahwa “ALAM ADALAH TEMPAT TERBAIK BAGI SATWALIAR INI” dan bagaimanapun juga satwa-satwa ini didapatkan dengan cara-cara yang ilegal, dan kita harus bertindak sesuai hukum dan peraturan perundangan yang berlaku.

  

Mungkin saja, satwa-satwa ini berasal dari berbagai penjuru Pulau Seram; kita tidak tahu dari daerah mana mereka ditangkap, tapi sekarang untuk kehidupan mereka selanjutnya, kita berupaya memberikan salah satu tempat terbaik di Pulau Seram yakni Taman Nasional Manusela. Dengan kondisi kesehatan yang baik, sebagaimana hasil pemeriksaan yang telah dilakukan dokter hewan, semoga seluruh satwaliar ini dapat cepat beradaptasi dengan rumah barunya dan mampu bertahan hidup dan berkembang biak dan menghasilkan generasi baru yang akan menjaga kelestarian jenisnya. Dan mudah-mudahan segala yang kita lalukan ini diridhoi oleh Allah SWT dan menjadi pahala bagi kita semua.

 

Sumber: Balai TN Manusela

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini