Peringati HKAN 2020, Balai KSDA Yogyakarta Edukasi Masyarakat Melalui Sampah

Selasa, 11 Agustus 2020

Yogyakarta 10 Agustus 2020, Momentum Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) tahun 2020 yang mengusung tema “Nagara Rimba Nusa, Merawat Peradaban Menjaga Alam” digunakan Balai KSDA Yogyakarta untuk mengedukasi masyarakat sekitar kawasan melalui aksi bersih sampah di kawasan konservasi.

Kawasan TWA Batu Gamping yang letaknya berada di tengah permukiman penduduk dipilih sebagai lokasi pelaksanaan aksi bersih sampah di kawasan ini. Kegiatan ini diikuti oleh 40 orang peserta yang merupakan perwakilan personil Resort Konservasi Wilayah, Seksi Konservasi Wilayah dan staf Balai KSDA Yogyakarta dimulai dari pukul 08.00 WIB. Turut hadir pada kegiatan ini Kepala Balai KSDA Yogyakarta didampingi pejabat struktural lingkup Balai KSDA Yogyakarta.

Aksi bersih sampah di kawasan konservasi dilakukan di seluruh areal TWA Batu
Gamping dengan membagi peserta menjadi 4 kelompok yang bertugas untuk membersihkan sampah di TWA Batu Gamping. Setelah sampah berhasil dikumpulkan, selanjutnya dilakukan kegiatan memilah sampah berdasarkan jenis sampah yang ada.

Kepala Balai KSDA Yogyakarta, M. Wahyudi di sela-sela pelaksanaan aksi bersih sampah di kawasan ini menyampaikan arahannya. “Kegiatan bersih sampah di kawasan konservasi kali ini memang tidak dapat diikuti oleh seluruh pegawai Balai KSDA Yogyakarta seperti kegiatan bersih kawasan tahun-tahun sebelumnya dikarenakan masih berada dalam situasi pandemi. Meskipun demikian, apa yang dilakukan hari ini semoga dapat membawa kebaikan untuk semua. Pemilihan lokasi TWA Batu Gamping yang berdampingan dengan lingkungan masyarakat dapat menjadi upaya edukasi bagi masyarakat sekitar bahwa kita sebagai pengelola kawasan tetap peduli dengan kelestarian lingkungan dengan mengupayakan kebersihan lingkungan yang ada di kawasan konservasi. Dengan pelaksanaan aksi bersih sampah ini, diharapkan masyarakat dapat tergugah dan bijak dalam mengelola sampah, sehingga tidak lagi ada sampah yang menyumbat saluran air dan mengakibatkan banjir di kawasan saat musim penghujan nantinya.” jelas M. Wahyudi.

Di saat kondisi normal, TWA Batu Gamping merupakan salah satu lokasi yang digunakan untuk kegiatan masyarakat seperti kunjungan budaya dan edukasi serta kegiatan perkemahan yang tidak jarang berdampak terhadap peningkatan jumlah sampah di kawasan. Melalui aksi bersih sampah yang didukung dengan adanya koordinasi dan komunikasi dengan masyarakat setempat, diharapkan meningkatnya kesadaran untuk tidak membuang sampah ke kawasan.

Sumber : Balai KSDA Yogyakarta

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini