Upaya Konservasi Rangkong, Balai Besar TaNa Bentarum Penandatanganan PKS dengan YRJAN

Senin, 10 Agustus 2020

Bogor, 10 Agustus 2020, Bertepatan dengan Peringatan Hari Konservasi Alam Nasional Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (Tana Bentarum) laksanakan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Yayasan Rekam Jejak Alam Nusantara (YRJAN) di Kantor Direktorat PJLHK, Direktorat Jenderal KSDAE, di Jl. Juanda 15 Bogor Jawa Barat, yaitu berupa kerja sama Penguatan Fungsi dan Konservasi Keanekaragaman Hayati  Melalui Konservasi Rangkong di Kawasan Taman Nasional Betung Kerihun dan Taman Nasional Danau Sentarum Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat.

Penandatangan PKS dilakukan oleh Bpk Ir. Arief Mahmud, M.Si. selaku PIHAK KESATU mewakili dari dan/atas nama Balai Besar Tana Bentarum dan Bpk Een Irawan Saputra selaku PIHAK KEDUA mewakili dari dan/atas nama YRJAN.

Kegiatan Penandatanganan disiarkan live melalui Aplikasi Zoom dan Live di Youtube Balai Besar Tana Bentarum. Pelaksanaan Penandatanganan dipandu oleh Bpk Agus Yulianto selaku Kepala Bagian Tata Usaha (KBTU) Balai Besar Tana Bentarum. Selain Perjanjian Kerja Sama, telah ditandantangani juga dokumen Rencana Pelaksanaan Program (RPP) dan Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) dari Perjanjian Kerja Sama tersebut sebagai dasar pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan.

Kegiatan penandatangan PKS tersebut dilakukan bersamaan dengan Kegiatan Webinar “New Record Langur Borneo (Presbytis chrysomelas cruciger) TaNa Bentarum 2020 dengan Sub Tema Urgensi Penetapan Langur Borneo (Presbytis chrysomelas cruciger) di TN. Danau Sentarum sebagai Satwa Dilindungi.

Acara ini juga dihadiri oleh para Pembicara dan peserta webinar yg terdiri dari : Bpk. Ir. Wiratno, M.Sc. (Dirjen KSDAE); Bpk. Prof. Dr. Ibnu Maryanto, M.Si. (Pusat Penelitian Biologi LIPI); Bpk. Prof. Jatna Supriatna, M.Sc., Ph. D. (Kepala RCCC Universitas Indonesia); Bpk. Dr. Nyoto Santoso, M.S. (Ketua Departemen KSHE IPB) Aripin, S.Hut., M.Sc. (PEH Balai Besar Tana Bentarum); Ibu Puswa Kusuma Dewi (Direktur Program TFCA Kalimantan), dan sebayak 350 peserta Webinar yang menyaksikan di aplikasi Zoom.

Dalam kesempatan tersebut Dirjen KSDAE, Bapak Ir. Wiratno, M.Sc, memberikan sambutan dan arahan terkait penandatanganan PKS menyampaikan beberapa hal : Apresiasi yang sebesar-besarnya kepada semua pihak, baik Balai Besar TaNa Bentarum, YRJAN, TFCA Kalimantan dan lainnya dalam pelaksanaan kegiatan penandatanganan dan Webinar Langur. Dirjen KSDAE menyampaikan bahwa TNBKDS telah ditetapkan sebagai Cagar Biosfer, sehingga diharapkan dapat mempunyai data base riset, dan juga menyiapkan agenda riset prioritas, baik itu bersama dengan LIPI, Rangkong Indonesia atau dengan banyak pihak lainnya, khususnya Universitas (IPB). Dalam pengelolaan Konservasi, kita harus menguasi bidang-bidang secara lebih dalam dan spesifik, demi terwujud pengelolaan konservasi yang berkelas dan bermutu. Ucapan terimakasih disampaikan dan apresiasi kepada YRJAN atas prestasinya yg telah menerima sebuah Award dari Inggris terkait dengan konservasi.

 “Pertama, Konservasi itu merupakan lintas batas, melewati batas-batas pengetahuan yang terdiri dari banyak disiplin ilmu. Kedua, Konservasi itu adalah Lintas Kepercayaan, yang memilki ragam keyakinan, agama, suku dan budaya yang harus saling bersinegri dan tetap harmonis. Dan ketiga, konservasi itu adalah Lintas Sektor, meliputi banyak berbagai sektor kehidupan, bukan hanya tentang alam tapi juga Ekonomi Sosial Pembangunan dan sebagainya. Dalam mengelola konservasi harus dengan Multi level leadership yang bagus dari mulai tingkat Kabupaten hingga Pusat” jelas Wiratno.

Dalam kesempatannya Kepala Balai Besar Tana Bentarum Bpk. Ir. Arief Mahmud, M.Si. memberikan Sambutan yang antara lain menyampaikan  rasa homat dan bangga kepada YRJAN karena bersedia dan bisa bekerja sama dalam pengelolaan dan konservasi Rangkong di Indonesia. Dimana hal ini merupakan kerja sama pertama antara UPT yang ada di Ditjen KSDAE dengan Rangkong Indonesia setelah tersusunnya Strategi dan Rencana Aksi Konservasi dari Rangkong di Indonesia. Dalam kesempatan ini, Kepala BBTNBKDS juga menyampaikan bahwa  spesies Langur borneo belum banyak dikenal dikalangan masyarakat. Sebelumnya banyak artikel yang dipublikasikan menyatakan bahwa keberadaannya di Sarawak Malaysia, namun banyak penilitian yang telah dilakukan Langur Borneo ada dannjelas ditemukan kehadirnya di Kawasan Konservasi, yaitu di TN BKDS. “Terimakasih atas dukungan ke TFCA Kalimantan, harapannya bisa dilakukan kerja sama yang lebih baik di masa yang akan dating” ungkapnya.

Bpk. Een Irawan Saputra selaku Direktur Eksekutif YRJAN dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa YRJAN mengucapkan terimakasih kepada Balai Besar Tana Bentarum dan TFCA Kalimantan yang dikelola oleh Yayasan Kehati atas dukungannya selama ini, sehingga dapat terjalin dan terlaksananya perjanjian kerja sama ini. “Kita akan berkerja sama secara baik dan maksimal demi mewujudkan pelestarian Rangkong di Kawasan Taman Nasional Betung Kerihun dan Taman Nasional Danau Sentarum Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat” pungkasnya.

Sumber : Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (TaNa Bentarum)

 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini