Kamis, 06 Agustus 2020
Barito Kualaa, 4 Agustus 2020 – Indonesia menyambut Hari Mangrove se-dunia dengan menjaga kelestarian ekosistem Mangrove, yang dibuktikan dengan penanaman bibit mangrove secara serentak di seluruh Indonesia pada hari Senin, 3 Agustus 2020. Hari Mangrove Sedunia ditetapkan pada Tahun 2015 oleh UNESCO, yang mengamanatkan peringatannya setiap 26 Juli, yang tercantum dalam dokumen Proclamation of The International Day for The Conservation of The Mangrove Ecosystem.
Sehari kemudian, Selasa 4 Agustus 2020, Balai KSDA Kalimantan Selatan (BKSDA Kalsel) sebagai salah satu UPT Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang kawasannya didominasi kawasan mangrove juga turut memperingati Hari Mangrove Sedunia 2020. Peringatan kali ini di tandai dengan melaksanakan penanaman bibit bakau di salah satu tambak milik mitra BKSDA Kalsel, di Suaka Margasatwa (SM) Kuala Lupak.
Kegiatan penanaman kali melibatkan pihak BKSDA Kalsel, petambak selaku mitra BKSDA Kalsel dalam kegiatan kemitraan konservasi dan masyarakat sekitar kawasan. Jumlah bibit yang ditanam dalam kegiatan ini adalah 2.020 batang, dengan jenis Rhizopora mucronata. Penanaman lanjutan dilaksanakan oleh anggota kelompok tani seluas 18,5 hektar dengan jarak tanam 3×3 meter.
Kepala BKSDA Kalsel, Dr. Ir. Mahrus Aryadi, M.Sc dalam kegiatan ini didampingi Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Banjarbaru, M. Ridwan Effendi, S.Hut, M.Si dan Kepala Resort KSDA SM Kuala Lupak dan SM Pulau Kaget, Ahmad Barkati. Dalam sambutannya, Kepala Balai menyampaikan saat ini pemerintah sangat menaruh perhatian terhadap kelestarian hutan mangrove, mengingat banyaknya manfaat hutan mangrove khususnya bagi masyarakat sekitar. Kepala Balai juga menyampaikan kepada masyarakat petambak selaku mitra agar menjaga dan merawat kawasan mangrove, karena kawasan mangrove sebagai penahan abrasi dan angin laut, sebagai penyerap karbon di udara. Selain itu kawasan mangrove juga dapat memberikan manfaat ekonomis dan pariwisata.
Sebagai penutup, Kepala Balai juga berpesan agar bibit yang telah ditanam adalah sebagai warisan bagi anak cucu dimasa yang akan datang. (ryn)
Sumber : Cecep Budiarto, S.Hut - Penyuluh Kehutanan Seksi Konservasi Wilayah II Banjarbaru, Balai KSDA Kalimantan Selatan
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0