Musim Hujan, Petugas Sulam Tanaman Pemulihan Ekosistem di Picis - Sigogor

Rabu, 08 April 2020

Ponorogo, 7 April 2020. Resort Konservasi Wilayah (RKW) 06 Ponorogo Balai Besar KSDA Jawa Timur melaksanakan penyulaman tanaman pemulihan ekosistem tahun 2018 di Cagar Alam (CA) Gunung Picis - Ponorogo (7/4). Kegiatan yang dilaksanakan bersama dengan Masyarakat Mitra Polhut (MMP) di Blok Sangubanyu ini memiliki ketinggian 1.100 meter diatas permukaan laut (mdpl).

Tahun 2018 cagar alam ini telah ditanami dengan jenis Puspa, Pasang, Mersawa, dan Cemara Gunung. Sedangkan tanaman yang digunakan untuk penyulaman adalah jenis Cemara Gunung dan Puspa.

Lokasi pemulihan ekosistem CA. Gunung Picis, didominasi lahan terbuka bekas longsoran. Di beberapa titik ditumbuhi semak dan tumbuhan bawah. Terdapat 3 lokasi yang mengalami degradasi yakni Blok Sangubanyu 1 dan 2, serta Blok Trungo dengan total luas yang terdegradasi 3,91 Ha.

Sebelumnya, tim RKW  06 juga melakukan penyulaman tanaman pemulihan ekosistem di CA. Gunung Sigogor Blok Cengger seluas 3 ha yang memiliki ketinggian 1.500 mdpl. Ada 160 bibit jenis Cemara Gunung dan Kemaduh yang digunakan untuk penyulaman ini. Penyebab dari degradasi lahan di kawasan konservasi ini adalah kebakaran hutan.

Kedua cagar alam ini mempunyai peran sebagai sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman hayati dan pemanfaatan yang lestari. Akan tetapi fakta di lapangan, sebagian kawasan mengalami kerusakan yang disebabkan kebakaran maupun bencana alam, yang mengakibatkan fungsi kawasan konservasi tidak optimal.

Untuk itu Balai Besar KSDA Jawa Timur melaksanakan pemulihan ekosistem pada kawasan konservasi yang terdegradasi. Pemulihan ekosistem sendiri bertujuan untuk mengembalikan keadaan ekosistem kawasan kembali ke kondisi aslinya atau kondisi tertentu sesuai dengan tujuan pengelolaan kawasan.

Sumber : Agus Irwanto - Balai Besar KSDA Jawa Timur

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini