Resort Kerumutan Selatan BBKSDA Riau, Polsek Batang Gansal dan Masyarakat Evakuasi Beruang Madu

Senin, 30 Maret 2020

Pekanbaru, 25 Maret 2020 - Tim Rescue Balai Besar KSDA Riau, Resort Kerumutan Selatan bersama Polsek Batang Gansal dan beberapa masyarakat setempat melakukan penanganan konflik dan evakuasi Satwa Liar Beruang Madu (Helarctos malayanus) di Desa Ringin, Kec. Batang Gansal, Kab. Indragiri Hulu.

Berawal pada hari Rabu, Tim mendapat Informasi dari masyarakat Desa Ringin adanya satwa liar jenis beruang  madu (anakan) di Perkebunan sawit Masyarakat yang terjerat. Setelah tim melakukan persiapan peralatan, sekitar jam 16.15 Wib, Tim berangkat menuju ke lokasi di RT. 04 Desa Ringin, Kec. Batang Gansal, Kab. Indragiri Hulu.

Sekitar jam 18.14 wib, tim tiba di lokasi TKP. Berhubung hari sudah semakin gelap tim didampingi masyarakat den Polsek Batang Gangsal, langsung menuju ke lokasi terjeratnya seekor satwa anak beruang untuk melakukan pengecekan keadaan satwa tersebut. Saat itu tim kesulitan untuk melakukan pelepasan dikarenakan masih ada induk Beruang yang menunggu di tempat tersebut.

Tim memutuskan untuk mundur, dengan pertimbangan, hari sudah malam dan beresiko tinggi. Tim memutuskan untuk melanjutkan evakuasi esok harinya sekaligus menunggu bantuan tim medis dari Balai Besar KSDA Riau.

Tim memberikan edukasi dan penjelasan kepada Kepala Desa, agar dapat menghimbau masyarakat tidak ada lagi yang memasang jerat untuk jenis satwa apapun, karena hal itu telah dilarang oleh pemerintah.

Keesokan harinya,  Tim bersama Kanit Intel Polsek Batang Gangsal dan masyarakat melanjutkan evakuasi, setelah terlebih dahulu mempersiapkan peralatan medis. Langkah awal yang  dilakukan adalah, menghalau induk Beruang yang masih menunggu anaknya.

Setelah induk Beruang menjauh, Tim segera melakukan penanganan terhadap anak Beruang yang terjerat dengan cara memegang tubuh satwa secara bersama-sama (tanpa pembiusan) lalu memotong simpul yang mengikat kaki depannya.

Setelah kaki kiri depan satwa terbebas dari jeratan tali tambang jenis nylon, dengan terlebih dahulu mempertimbangkan kondisi luka pada kaki yang terjerat tidak luka, masih superfisial maka tim medis merekomendasikan untuk dapat melepas satwa tersebut untuk kembali pada induknya.

Berdasarkan pemantauan tim, anak Beruang yang berumur sekitar 1 tahun langsung berlari dan kembali bersama induknya. Tim bersama anggota Polsek dan masyarakat langsung melakukan penyisiran jerat yang ada disekitar kebun sawit tersebut, dan berhasil mendapatkan 3 unit jerat tambang nylon.

 

Sumber: Balai Besar KSDA Riau

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini