Rabu, 11 Maret 2020
Labuhan Ratu, 10 Maret 2020 - Setelah dua bulan menimba ilmu di Taman Nasional Way kambas (TNWK), hari ini para Milenial yang tergabung dalam Wildlife Warrior akan kembali ke daerah asal masing-masing. Mereka adalah anak-anak muda pilihan dari berbagai daerah (Lampung, Jambi, Sumsel dan Padang) dengan beragam disiplin ilmu dan pengetahuan telah digembleng siang dan malam agar benar-benar menjadi “warrior” tangguh sebagai penerima tongkat estapet dalam bidang konservasi.
Wildlife Warrior adalah program kegiatan yang diinisiasi oleh Tropical Forest Conservation Action for Sumatera (TFCA Sumatera) wilayah Tengah-selatan. Kegiatan ini merupakan upaya penguatan kapasitas generasi muda untuk ikut dalam upaya penyelamatan satwa liar maupun kelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia.
Sebelum meninggalkan TNWK, para peserta magang ini diberikan kesempatan untuk menyampaikan presentasi hasil kegiatan yang mereka lakukan selama ini. Dalam presentasi ternyata kegiatan peserta magang ini cukup banyak, mereka tidak hanya belajar dari aspek teori di kantor namun mereka juga ikut turun ke lapangan untuk melakukan kegiatan patroli pengamanan dan bahkan ikut menangkap para pelaku kegiatan ilegal. Mereka juga belajar bgaimana melakukan kegiatan mitigasi konflik satwa, bahkan mereka juga belajar bagaimana proses pengambilan data sampai analisisnya dalam kegiatan Patroli berbasis Resort.
“Hari ini program magang Wildlife Warrior kami tutup dan kami serahkan kembali kepada koordinator Fasilitator Wilayah Selatan TFCA Sumatera, dan kami berpesan semoga pengalaman yang didapat di TNWK selama dua bulan ini dapat menjadi bekal bagi adik-adik dalam mendukung kelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia, khususnya di sumatra. Suatu saat kami percayakan tongkat estapet konservasi ini ke tangan adik-adik, tantangan yang kita hadapi kedepan dalam mengelola SDA tidaklah mudah bahkan semakin berat. Sehingga diperlukan orang-orang yang punya dedikasi dan komitmen dalam upaya penyelamatan lingkungan dan perlindungan satwa liar”. Demikian pesan Ka. Balai yang diwakili oleh Kasubbag TU, Hermawan, S. Hut.
Damsir Chaniago sebagai Koordinator Fasilitator Wilyah Selatan TFCA Sumatra menyampaikan terimakasih kepada Balai TNWK beserta seluruh Mitra yang telah membimbing dalam kegiatan magang ini sehingga apa yang sudah didapat selama inidapat menjadi modal kedepan untuk membuat jaringan dalam mendukung upaya konservasi. “Harapan kami semoga ini dapat menjadi bekal adik-adik jika nanti ingin melanjutkan kegiatan-kegiatan konservasi, konservasi tidak bisa diselesaikan sendiri dan adik-adik generasi muda sebagai ujung tombaknya” demikian pesan pak Damsir dalam sambutannya.
Pengalaman magang lapangan ini merupakan pengalaman lapangan yang sangat berharga dan tentu tidak akan terlupakan, mereka sepertinyasudah menyatu dengan para petugas lapangan yang selama ini membimbingnya. Mereka tampaknya enggan untuk meninggalkan Way Kambas, mereka melangkah pulang dengan menitikkan air mata tanda akan ada sesuatu yang hilang. Selamat jalan adik-adik, semoga kalian menjadi pejuang konservasi yang punya dedikasi.
Sumber: Balai TN Way Kambas
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0