Banjarbaru, 18 November 2019. Evaluasi merupakan salah satu tahapan penting yang dilaksanakan dalam pengelolaan kerja sama. Evaluasi dilaksanakan setiap akhir periode RKT untuk mengukur efektifitas kegiatan yang telah dilaksanakan selama 1 periode RKT, tutur Kepala Balai KSDA Kalimantan Selatan Dr.Ir. Mahrus Aryadi, M.Sc dalam sambutannya saat rapat evaluasi RKT PKS dengan Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia pada tanggal 18 November 2019 di Ruang Rapat Balai KSDA Kalimantan Selatan.
Kegiatan Yayasan SBI dalam RKT Periode Juli 2018 sampai dengan Juni 2019 antara lain kunjungan ke sekolah; patroli pengamanan kawasan; pembentukan dan pembinaan kelompok; evakuasi, pelepasliaran, rehabilitasi; pemulihan ekosistem mangrove; publikasi media cetak dan media elektronik.
Kepala Balai KSDA Kalimantan Selatan sangat mengapresiasi kontribusi yang telah dilakukan oleh Yayasan SBI selama ini karena turut serta dalam pelestarian satwa endemik Kalsel yaitu Bekantan dimana selalu berperan aktif dalam kegiatan rehabilitasi, evaluasi maupun pelepasliaran Bekantan.
Saat ini kegiatan Yayasan SBI sedang berfokus pada Pulau Curiak ungkap Amalia Rizki Ketua Yayasan SBI. Pulau Curiak merupakan habitat asli Bekantan yang berada di luar Kawasan Konservasi dan berbatasan dengan pemukiman masyarakat sehingga rawan terhadap konfik.
Yayasan SBI merupakan satu – satunya di dunia yang concern terhadap Bekantan kata Ferry penasihat Yayasan SBI. Oleh karena itu Balai KSDA Kalimantan Selatan sangat mendorong Yayasan SBI untuk menjadi Lembaga Konservasi sehingga bisa naik kelas. BKSDA Kalsel selalu mendorong mitranya untuk bisa lebih baik lagi kedepannya. (ryn)
Sumber: Prawira Aditya Rahman, SE - Staf Balai KSDA Kalimantan Selatan