Kamis, 14 November 2019
Jambi, 14 November 2019. Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jambi bersama mitra konservasi FZS (Frankfurt Zoological Society) melakukan kegiatan peningkatan kapasitas Masyarakat Mitra Konservasi (MMK) sebagai salah satu implementasi dari sepuluh cara pengelolaan kawasan konservasi pada hari Selasa, 29 Oktober 2019 silam. Kegiatan ini sendiri dibuka langsung oleh Kepala Balai KSDA Jambi, Rahmad Saleh dan dihadiri 50 peserta dari 5 Desa yang ada di sekitar areal Alam Bukit Tigapuluh (ABT) Kab. Tebo. Salah satu tugas pokok dari MMK adalah membantu Balai KSDA Jambi dalam melakukan mitigasi konflik dan di Kab. Tebo yang sering terjadi adalah konflik antara manusia dan Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus).
Kegiatan peningkatan kapasitas MMK berlangsung di Desa Muara Sekalo dan berlangsung selama 2 hari ini dibantu oleh tim ahli Gajah dari Provinsi Aceh dan ahli Gajah dari Taman Nasional Way Kambas serta ahli Gajah dari FZS. 50 orang peserta anggota MMK mengikuti kegiatan dengan seksama dan serius mendengarkan pengarahan oleh para ahli yang memaparkan materi sampai kegiatan praktek bagaimana cara menghalau Gajah, menggiring Gajah, sehingga Gajah tidak masuk ke areal perkebunan milik masyarakat.
Kepala Balai KSDA Jambi, Rahmad Saleh mengatakan “Kegiatan peningkatan kapasitas MMK sudah kita lakukan selama 2 hari dan kita sendiri dibantu oleh para ahli yang datang dari Aceh dan Lampung dan juga ahli Gajah dari mitra kami FZS. Kita berharap kegiatan ini dapat menambah wawasan para MMK dalam bagaimana mengatasi sebuah konflik antara manusia dan Gajah apabila nantinya terjadi dan siap membantu Balai KSDA Jambi mengatasi konflik tersebut.”
Sumber : Balai KSDA Jambi
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0