Kamis, 14 November 2019
Waingapu. 14 November 2019. Tanda-tanda kemarau panjang yang terjadi di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur akan berakhir mulai dirasakan. Hujan gerimis disertai angin turun di sebagian kawasan Taman Nasional Manupeu Tanah Daru dan Laiwangi Wanggameti (TN Matalawa). Namun, hujan yang terjadi pada hari Rabu sore, 13 November sangat lebat disertai angin yang cukup kencang.
Hujan terjadi merata di Blok Hutan Langgaliru, kawasan Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN)Wilayah II Lewa. Kawasan yang sebelumnya sebagian besar terbakar, menjadi lebih porak poranda karena pohon-pohon dengan diameter 20-40 cm bertumbangan. Tumbangnya pohon-pohon ini menutupi jalan utama penghubung antara Kabupaten Sumba Timur dengan Sumba Tengah. Alhasil, sejumlah kendaraan terjebak dan kemacetan mengular sepanjang ± 500 meter.
Mengantisipasi hal tersebut, tim SPTN II Lewa bergerak cepat dengan membersihkan batang-batang pohon yang menutupi jalan. Kepala SPTN II Lewa, Judy Aries Mulik, STP, menyatakan bahwa tumbangnya pohon-pohon tersebut akibat dari perakaran pohon yang sudah rapuh karena terbakar pada bulan lalu sehingga hujan ditambah angin besar langsung merobohkan pohon-pohon tersebut. Operasi pembersihan dilakukan di empat titik pohon tumbang selama ± 3 jam oleh para petugas sehingga arus lalu lintas lancar kembali.(jam).
Sumber: Balai Taman Nasional Manupeu Tanahdaru dan Laiwangi Wanggameti (TN Matalawa)
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0