Rabu, 13 November 2019
Malinau, 13 November 2019. Halo sobat konservasi, guna meningkatkan kapasitas masyakarat dalam pemanfaatan hasil hutan non kayu berupa madu hutan, baru-baru ini Balai Taman Nasional Kayan Mentarang mengirimkan sebanyak 3 orang masyarakat Desa Data Dian untuk belajar tentang budidaya dan pengolahan madu hutan tradisional di Taman Nasional Betung Kerihun Danau Sentarum tepatnya di Desa Semangit Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat.
Hasil Madu Hutan di Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum memang sudah terkenal sejak dulu. Selain hasil melimpah yang mencapai 14-25 Ton/tahun, madu hutan dari wilayah ini juga telah sertifikasi BIOcert, BPOM, Pustanlinghut, SNI 3545, dan SNI 7889. Para petani madu yang disebut periau juga memiliki perkumpulan yang disebut Asosiasi Periau Danau Sentarum (APDS) yang bertujuan untuk menerapkan sistem kontrol internal kualitas madu mereka.
Selama 4 hari di desa semangit, masyarakat Desa Data Dian tekun mempelajari teknik budidaya dan pengolahan madu hutan. Penggunaan “tikung” sebagai dahan tiruan bersarangnya lebah menjadi lmu baru bagi mereka. Tentu sangat berbeda dengan teknik yang selama ini masih mereka lakukan yakni memanen madu dari pohon tinggi dan pastinya beresiko tinggi. Konsep metode panen lestari dan penerapan mekanisme pengawasan mutu kelompok menjadi hal yang patut dipehatikan untuk menghasilkan Madu Hutan dengan kualitas tinggi.
Desa Data Dian juga memiliki potensi madu hutan yang cukup tinggi loh, namun pemanfaatanya masih dilakukan secara tradisional. Potensi SDA yang berpeluang meningkatkan kesejahteraan masyakat ini menjadi perhatian serius Balai TN Kayan Mentarang. Melalui peningkatan kapasitas masyarakat ini diharapkan akan mengasah kemampuan masyarakat dalam mengolah dan meningkatkan hasil madu hutan sebagai salah satu hasil hutan unggulan desa penyangga di TN Kayan Mentarang.
Sumber : Balai Taman Nasional Kayan Mentarang
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0