Kokreasi Perhutanan Sosial Kepada Kelompok Tani di Masamba Kabupaten Luwu Utara

Senin, 11 November 2019

Masamba, 9 November 2019. Kegiatan  Talkshow  Kokreasi  Perhutanan  Sosial  dan  Penyerahan  Keputusan Akses Legal Perhutanan Sosial kepada Kelompok  Tani  pada tanggal  9 November  2019 di Taman Siswa, Masamba Kabupaten Luwu Utara.

BBKSDA  Sulsel  yang  di  wakili Kepala  Bidang  Wilayah  I Nur  Alam  menghadiri  acara  ini Bersama  ±170  peserta  undangan lainnya yang terdiri dari:  Instansi  KLHK,  Kemendagri, Dinas  terkait, Kelompok  Tani,  Generasi  Milenial  Luwu  Utara,  dan  masyarakat  di  sekitar kawasan.  Acara  diawali  dengan persembahan tarian Sangrompon  Tallang  dari  Sanggar Seni  Bunga  Masamba.     Perlu  diketahui  Kab.  Luwu  Utara  dan  Kab.  Bulukumba  terpilih sebagai   tempat  pelaksanaan   Jelajah   Pesona   Kokreasi   Perhutanan   Sosial   dari   sekian banyak  Kabupaten  di  Indonesia.  Saat ini Luwu  Utara sudah memiliki capaian total 23 unit SK Izin Perhutanan Sosial dengan luas 14.523 Ha yang diserahkan kepada sejumlah 3.209 KK. 

Adapun  Acara  talkshow ini  dibagi  2  sesi  yakni  Sesi I dari  kelompok  pelaku  utama  Perhutanan Sosial yang  terdiri dari:  perwakilan  kelompok  tani dari  HKM  dan HD;  Penyuluh KPH  Rongkong; serta  generasi  millenial     Luwu  Utara  diberikan   kesempatan  untuk  menceritakan  pengalaman seputar Perhutanan Sosial. Sesi II dari kelompok inspirasi yang  terdiri dari: Muh. Firda  (Asisten  II Pemprov  Sulsel), Bupati Luwu Utara, Dr. Royadi dari Kemendagri, Erna Rosdiana (Direktur PKPS KLHK), Teguh   Yuwono  (LEI),  dan  Ketua GenPI Luwu  Utara untuk mengemukakan ide  dalam mendukung  Perhutanan Sosial.

Pokok  bahasan dari Talkshow Kokreasi Perhutanan Sosial ini antara lain:

  • Saat pak Jokowi mulai menjabat, total Perhutanan Sosial baru 1,6  juta ha dan target tahun ini sebesar 12,7 juta Ha,  namun dengan  segala kerja  keras  saat ini baru tercapai 3,4 juta Ha  sehingga diperlukan  sesuatu  yang  baru untuk lebih  mempercepat  pencapaian target. Melalui  teknologi four point 0 (4.0) dengan  kelebihan cepat  dan  online,  SK akses legal seperti HKM & HD bisa  diselesaikan dalam  waktu 22  Khusus untuk Kab.  Luwu Utara baru-baru ini diselesaikan hanya  dalam  16  hari.
  • Akan ada   aplikasi   e-learning  belajar    hutsos   (Hutan   Sosial)   sebagai  media   online pembalajaran bagi masyarakat.
  • Untuk mencapai  target   percepatan   perhutanan   sosial  digunakan  strategi   kolaborasi dengan multi pihak.  Salah satu ide kokreasi adalah  menggandeng pihak di luar kehutanan seperti generasi milenial.
  • GenPI sebagai milenial bisa  berperan  dalam  membantu  pemasaran produk  hasil  hutan, mengawal   pariwisata dan  industri  ekonomi    Salah satu  ide  yang  telah dikembangkan adalah  membuat sedotan dari bambu untuk mengurangi sampah  plastik.
  • Milenial dari SMKN 2 Luwu Utara melakukan inovasi  untuk meningkatkan eksistensi Kab. Luwu Utara dengan memberdayakan pohon sagu dan buah-buahan lokal di Lutra. Mereka akan membuat aplikasi online untuk pengolahan produk hasil  hutan tersebut.
  • Kemendagri telah melakukan upaya percepatan  pengurangan kemiskinan salah  satunya melalui  pengembangan produk unggulan  daerah  yang telah diatur dalam Permendagri no.9 tahun 2014.
  • Perhutanan Sosial sudah masuk  dalam  RPJMD Prov.  Sulsel Tahun 2018
  • Perlu dikawal  dan dipastikan bahwa para pendapat izin benar-benar menerima  manfaat.
  • Diharapkan Luwu  Utara  bisa  menjadi   leading   sektor  untuk  menggerakkan  Perhutanan Sosial.

Acara  Talhoshow ini diakhiri  dengan  launching SK Akses Legal  Perhutanan Sosial sebanyak 11 unit  yang  terdiri  dari  3  unit  HKM  dan  8  unit  HD  untuk  2000  KK,  kemudian   launching Rumah Kokreasi Perhutanan Sosial Luwu Utara.

 

Sumber : Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini