Peringatan Hari Bumi 2019, Balai TN Gunung Rinjani Resmikan Penangkaran Rusa

Jumat, 26 April 2019

Mataram, 25 April 2019.- Kegiatan peringatan Hari Bumi 2019 bersamaan dengan peresmian penangkaran rusa didakan di desa Bebidas Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur pada hari Rabu tanggal 24 April 2019, hadir dalam acara tersebut Kepala Balai TNGR, Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH), Kepala BPDAS Dodokan Moyosari, Ketua DPH Geopark Rinjani, BLM DPS Kemendes, Universitas Mataram, BKSDA NTB, Dinas Kabupaten Lombok Timur dan Provinsi NTB, Polsek Wanasaba, Danramil, BTN Tambora, KPH Rinjani Timur, Balai Promosi Pariwisata Daerah NTB, kalangan masyarakat sekitar serta Instansi terkait. Kegiatan berlangsung mulai pukul 11.00 Wita bertempat di lokasi penangkaran rusa, Pada acara ini dilakukan peresmian penangkaran rusa, pembagian bibit buah untuk masyarakat  dan pelepasan satwa liar ke alam bebas.

Peresmian penangkaran rusa ditandai dengan penyerahan izin penangkaran yang diberikan oleh Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH) Drh. Indra Eksploitasia kepada pengurus penangkaran rusa sekaligus secara simbolis melakukan pelepasan 3 ekor rusa ke dalam kandang penangkaran. Pada kegiatan tersebut Kepala Balai TNGR Ir. Sudiyono, M.Si, menyampaikan tentang pentingnya menjaga satwa khususnya rusa yang ada di pulau Lombok dimana semakin kedepan jika tidak dijaga maka akan terjadi kepunahan dan generasi yang akan datang tidak akan mengenal rusa secara langsung. Dijelaskan lebih lanjut bahwa pemilihan rusa untuk penangkaran dikarenakan hewan tersebut merupakan lambang Taman Nasional Gunung Rinjani sekaligus menjadi lambang provinsi NTB oleh karenanya keberadaannya harus tetap dipertahankan. Rusa menjadi hewan populasi yang umum di jumpai pada medio 80-an masyarakat menjadikannya sebagai dendeng untuk diperjual belikan dan sebagai oleh-oleh bagi orang yang berkunjung ke pulau Lombok pada saat itu.

Pemanfaatan rusa dimaksudkan untuk konservasi dan pemberdayaan masyarakat sekitar, masyarakat sekitar yang mempunyai hewan ternak berupa sapi sudah mengarah pada sisi kekayaan bukan lagi sebagai penghidupan untuk kebutuhan pokok, semakin banyak sapi yang dimiliki maka kebutuhan rumput untuk pakan ternak semakin banyak dengan demikian kemungkinan perambahan areal penanaman rumput semakin luas. Jika masyarakat beternak rusa maka areal penanaman rumput bisa dikurangi, dari sisi ekonomis pun rusa memiliki daya jual tinggi dikarenakan kandungan gizi dan protein didalamnya. Manfaat lainnya, penangkaran rusa akan meningkatkan populasinya yang bisa dimanfaatkan sebagai supply untuk taman buru di Pulau Moyo, Nusa Tenggara Barat. Namun demikian terdapat beberapa kendala dari sisi pengaturan pemasarannya terutama untuk membedakan rusa hasil penangkaran dengan rusa liar yang masih asli.

Pada kesempatan yang sama BPDAS Dodokan Moyosari memberikan bantuan bibit MPTS ( multi purpose tree species ) berupa 350 srikaya, 350 alpokat dan 300 sukun yang diberikan kepada masyarakat kelompok sadar lingkungan Bebidas Lestari dan kelompok sadar Wisata Rinjani, bantuan tersebut langsung diserahkan oleh kepala BPDAS Dodokan Moyosari Ir. Djarot Prihambodo, M.Si kepada perwakilan kelompok masyarakat sadar lingkungan dengan bantuan tersebut diharapkan akan memberikan dampak positif baik dari segi ekonomi maupun kelestarian lingkungan.

Kegiatan terakhir dari serangkaian acara yaitu melakukan pelepasliaran satwa kedalam hutan bertempat di Kawasan pemandian air panas Sebau, adapun jenis satwa yang dilepas terdiri dari 3 ekor Musang Rinjani (Paradoxsurus Hermaproditus Rinjanicus), 2 burung Nuri Dada Merah (Eclectus Roratus ) dan 20 burung Kacamata Gunung (Zoosterops Montanus) dilepas dari sangkarnya untuk dikembalikan pada habitat aslinya ke dalam hutan. Pada saat dilepas burung tersebut langsung terbang ke pohon begitupun musang telah menemukan habitat aslinya.

Sumber : Balai Taman Nasional Gunung Rinjani

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini