Pertama dalam Sejarah Kasuari Pulang Kampung

Sabtu, 18 Agustus 2018

Jayapura, 18 Agustus 2018. Balai Besar KSDA Papua menerima delapan ekor kasuari gelambir ganda (Casuarius casuarius) dari Balai Besar KSDA Jatim pada Jumat (17/8). Diperkirakan usia mereka adalah satu tahun, dan masih tergolong anakan.

Pada Nopember 2017 di Bandara Juanda, Polisi Kehutanan BBKSDA Jatim berhasil menggagalkan percobaan pengiriman kasuari-kasuari tersebut secara ilegal dari Surabaya menuju Pangkal Pinang, Kepulauan Riau. Setelah melalui berbagai prosedur sesuai undang-undang yang berlaku, dan semua kasuari dinyatakan siap secara fisik maupun mental, akhirnya proses translokasi delapan ekor kasuari terlaksana tepat di hari kemerdekaan RI ke-73. Pukul 15.00 WIT rombongan kasuari mendarat di Bandara Sentani, Jayapura, menggunakan maskapai Sriwijaya Air.

Pihak-pihak yang menyelenggarakan translokasi kasuari tersebut adalah BBKSDA Jatim, BBKSDA Papua, dan BPPHLHK Wilayah Jawa Bali Nusa Tenggara. Pada kesempatan ini, Jakarta Animal Aid Network (JAAN) dan Manohara Odelia, seorang artis pemerhati satwa dan lingkungan hidup memberikan dukungan penuh dalam proses pengembalian delapan ekor kasuari ke habitat asalnya di Papua. Kejaksaan Tinggi Jatim dan Papua, Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Papua, serta Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura, juga memberikan dukungan dan kerja sama yang sangat baik.

Selain dari lingkup KLHK, Pemerintah Daerah Kabupaten Jayapura dan tokoh-tokoh adat juga menyampaikan dukungannya. Hadir dalam seremonial penyambutan kasuari antara lain Bupati Kabupaten Jayapura yang diwakili Asisten I dan III. Sementara dari tokoh adat dan pemerhati lingkungan hadir ketua Dewan Adat Suku, Daniel Toto, serta peraih kalpataru 2017 dan koordinator Isyo Hills Bird Watching Kampung Rhepang Muaif, Distrik Nimbokrang, Kabupten Jayapura, Alex Waisimon.    

“Ini yang pertama terjadi, kasuari pulang kampung,” ungkap Alex Waisimon Pernyataan itu dibenarkan oleh semua pihak yang menyaksikan penandatanganan berita acara penyerahan depalan kasuari gelambir ganda dari BBKSDA Jatim kepada BBKSDA Papua. Alex secara terbuka berkenan menyediakan lokasi kandang habituasi bagi delapan ekor kasuari tersebut di hutan lindung yang dikelolanya bersama masyarakat adat di Kampung Rhepang Muaif.

Kandang habituasi telah disiapkan sekitar satu bulan sebelum rombongan kasuari tiba di Jayapura. Secara umum keadaan kandang dinyatakan representatif, terbuat dari papan kayu seluas kurang lebih 100 meter persegi. Di salah satu sudut kandang terdapat atap memanjang terbuat dari daun sagu. Sementara seluruh bagian lainnya terbuka dan dikondisikan seperti keadaan hutan.

Sebelum delapan ekor kasuari memasuki kandang barunya, pihak Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura memastikan kandang cukup aman dari berbagai bakteri dan kuman, dengan menyemprotkan desinfektan jenis virkon pada permukaan tanah, dinding-dinding, juga pohon-pohon di dalam kandang. Selain itu, kandang juga dilengkapi kamera CCTV untuk pemantauan secara saksama terhadap perkembangan delapan ekor kasuari tesebut.

Saat memantau keadaan kasuari dan segala perlengkapannya, Sabtu (18/8), kepala BBKSDA Papua, Ir.Timbul Batubara, M.Si. menginstruksikan, “Lakukan analisis. Itu sangat perlu, mulai dari proses habituasi sampai ke tahap pelepasliaran. Sehingga dilepas ke dalam hutan nanti kasuari-kasuari itu bisa bertahan hidup dan berkembang secara alamiah.” []      

Sumber : Balai Besar KSDA Papua

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini