KSDAE

Desa Janji Nauli, 5 Juni 2023 - Balai Besar KSDA Sumatera Utara melalui Seksi Konservasi Wilayah IV Tarutung melakukan penanganan konflik warga Desa Janji Nauli, Kecamatan Purba Tua, Kabupaten Tapanuli Utara dengan  satwa liar jenis  Beruang Madu (Helarctos malayanus) pada hari Rabu, 31 Mei 2023. Penanganan konflik ini berdasarkan informasi yang sebelumnya diterima dari Camat Purba Tua melalui pesan whatsapp kepada Kepala Seksi Konservasi Wilayah IV Tarutung, pada Selasa 30 Mei 2023.

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan dari warga, bahwa peristiwa konflik satwa dengan warga  di Desa Janji Nauli sudah berlangsung selama 2 minggu. Warga merasa dirugikan dengan kehadiran satwa beruang di lahan pertanian, dimana aktifitas warga mengolah air nira menjadi gula aren serta lokasi kebun durian dan kebun salak dirusak dan dimakan oleh satwa tersebut. Warga Desa Janji Nauli juga merasa khawatir untuk melakukan aktifitas sehari-hari karena adanya perjumpaan langsung beberapa warga dengan satwa yang juga dikenal beringas tersebut.

Dalam penanganan konflik, Tim Seksi Konservasi  Wilayah IV Tarutung bersama dengan lembaga mitra kerjasama Yayasan Ekosistem Lestari (YEL) meninjau langsung lokasi/areal konflik, dan selanjutnya mengambil langkah-langkah penanganan, seperti : melakukan koordinasi dengan Kepala Desa Janji Nauli beserta aparat dan perangkat desa, Kapolsek Pahae Jae, serta warga,  memberi himbauan kepada warga yang berkonflik dengan beruang untuk tidak melakukan tindakan perburuan, pemasangan jerat serta membunuh satwa tersebut mengingat beruang termasuk jenis yang dilindungi undang-undang, menghimbau warga yang mayoritas pekerjaannya sehari-hari bertani agar berangkat ke ladang/lahan pertanian tidak terlalu pagi dan pulang tidak terlalu sore, serta selalu waspada dan sebaiknya saat melakukan aktifitas dilakukan secara berkelompok. 

Selain itu, pada Kamis 1 Juni 2023, Tim Seksi Konservasi Wilayah IV Tarutung bersama dengan lembaga mitra YEL, perangkat desa dan warga Desa Janji Nauli melakukan pemasangan kamera trap sebanyak 2 (dua) unit di  lokasi berbeda yaitu : lokasi perjumpaan beruang dengan warga serta lokasi ditemukannya bekas cakaran. Kamera trap akan dipasang selama 10 (sepuluh) hari kedepan, dan selanjutnya dilakukan pengecekan hasil kamera trap tersebut.

Sambil menunggu hasil perkembangan dari monitoring penggunaan kamera trap, petugas Seksi Konservasi Wilayah IV Tarutung terus memantau kondisi di lapangan serta melakukan koordinasi dengan Kepala Desa Janji Nauli.

Sumber : Manigor Lumbantoruan, SP. (Kepala SKW IV Tarutung) – Balai Besar KSDA Sumatera Utara