Dua Tim PAGARI Dibentuk Untuk Nagari Ramah Harimau

Rabu, 26 April 2023

Padang, 26 April 2023. Interaksi negatif antara manusia dan satwa harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) terjadi dibeberapa tempat Provinsi Sumatera Barat. Salah satu faktor penyebabnya adalah adanya masyarakat yang bertempat tinggal dan berdomisili di sekitar kawasan hutan yang merupakan habitat dari satwa langka dan dilindungi tersebut. Untuk itu, upaya mendukung konservasi harimau sumatera, Balai KSDA Sumatera Barat gagas nagari ramah harimau di beberapa daerah bekerjasama dengan para mitra. Bentuk langkah upaya mewujudkan nagari ramah harimau diantaranya adalah dengan membentuk tim patroli anak nagari (PAGARI) yang berasal dari warga yang tinggal dan berdomisili di sekitar kawasan hutan itu. Warga dilatih untuk mampu melakukan deteksi dini, patroli, penanganan awal ketika terjadi interaksi negatif dengan satwa harimau. Tentu saja ini juga merupakan salah satu upaya pelibatan masyarakat secara aktif dalam kegiatan konservasi harimau sumatera.

Sepanjang bulan April 2023, Balai KSDA Sumatera Barat bersama para mitra seperti Yayasan SINTAS Indonesia dan C.O.P (Centre for Orangutan Protection) kembali latih dan bentuk Tim Patroli Anak Nagari (PAGARI) di nagari Pasia Laweh Kabupaten Agam dan nagari Panti Selatan kabupaten Pasaman. Pelatihan berlangsung selama 3 (tiga) hari dari tanggal 5 sampai dengan 7 April 2023 bertempat di aula kantor Wali Nagari Pasia Laweh,  diikuti oleh 10 (sepuluh) orang peserta berasal dari warga setempat yang telah diseleksi dan ditunjuk oleh wali nagari.Sementara itu di Nagari Panti Selatan, pelatihan berlangsung selama 3 hari dari tanggal 10 sampai dengan 12 April 2023 bertempat di aula kantor Wali Nagari setempat, dan diikuti oleh 10 (sepuluh) orang peserta berasal dari warga setempat yang telah diseleksi dan ditunjuk oleh wali nagari. Selama pelatihan para peserta diberikan pengetahuan meliputi teori dan praktek tentang mitigasi konflik satwa liar, patroli perlindungan dan pengamanan hutan, monitoring satwa, navigasi darat dan penggunaan camera trap. Pada hari ketiga dilaksanakan simulasi pelaksanaam patroli dan simulasi penanganan konflik antara manusia dan satwa liar.

Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono, S.TP, M.Sc berharap dengan adanya pelatihan dan pembentukan ini akan terwujud nagari ramah harimau  dan dapat menciptakan kondisi masyarakat yang dapat hidup berdampingan dan berbagi ruang dengan satwa khususnya harimau sumatera,  serta dapat secara mandiri dalam melakukan penanganan awal konflik harimau sumatera di wilayah nagarinya. Konflik yang tidak  terkendali akan menyebabkan kerugian yang luar biasa dari kedua pihak yakni harimau sumatera dan manusia tentunya.

Narasumber dan Instruktur dalam kegiatan pembentukan Tim PAGARI ini berasal dari Balai KSDA Sumatera Barat dan Yayasan SINTAS Indonesia.

Wali Nagari Pasia Laweh, Zul Arifin menyampaikan ucapan terima kasih dan bangga dengan telah diadakannya pelatihan ini, menginagat di nagari ini beberapa waktu lalu terjadi konflik satwa liar dengan masyarakat, dengan adanya tim ini diharapkan penanganan awal dan respon lebih cepat. Nagari Pasia Laweh siap mendukung aktivitas dari tim ini nantinya.

Sementara itu Wali Nagari Panti Selatan,  Didi Al Amin menyebutkan bahwa Nagari Panti Selatan yang berada dan berbatasan dengan kawasan hutan memerlukan sebuah tim terlatih untuk melakukan patroli dan penanganan awal konflik satwa. Dan apabila tim ini nantinya sudah dikukuhkan maka pemerintahan nagari siap memberikan dukungan penganggaran.

Dalam kesempatan ini Balai KSDA Sumbar bersama Yayasan SINTAS Indonesia dan C.O.P juga menyerahkan peralatan perorangan dan peralatan tim untuk tim PAGARI guna mendukung kegiatan ke depannya.

Sumber: Balai KSDA Sumatera Barat

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini