Kunjungan Kerja Komisi IV DPR RI Ke Balai Besar TN Bromo Tengger Semeru

Selasa, 01 Agustus 2017

Malang, 1 Agustus 2017. Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) mendapat kunjungan Komisi IV DPR RI yang berjumlah 19 orang yang dipimpin wakil Ketua Komisi IV Dr.Ir. Herman Khaeron M.Si.  Pada kunjungan tersebut, turut hadir mendampingi Bapak Dirjen KSDAE Ir. Wiratno. M.Sc, Kepala Balai Besar KSDA Jatim selaku Korwil Dr. Ir Ayu Utari Dewi. M.Si, serta Kabag Program dan Evaluasi  Setditjen KSDAE Dr. Nandang Prihadi. Kegiatan tersebut merupakan kunjungan kerja Komisi IV dalam masa reses persidangan V tahun sidang 2016 -2017 yang  bertujuan menjaring aspirasi dan melihat langsung kondisi  di lapangan serta persoalan-persoalan yang terjadi khususnya dalam pengelolaan TNBTS. Sebagaimana diketahui Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (disingkat Komisi IV DPR RI) adalah salah satu dari sebelas Komisi DPR RI dengan lingkup tugas di bidang hukum, hak asasi manusia, dan keamanan. Berdasarkan Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor: 3/DPR RI/IV/2014-2015 Tentang Penetapan Kembali Mitra Kerja Komisi-Komisi DPR RI Masa Keanggotaan Tahun 2014-2019, tanggal 23 Juni 2015, dengan pasangan kerja : Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan Urusan Logistik, Dewan Maritim Nasional dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Bidang Kehutanan).

Kegiatan kunjungan kerja Komisi IV di awali dengan peninjauan langsung ke lapangan yaitu ke bukit penanjakan sekitar pukul 03.00 WIB. Di Bukit Penanjakan anggota Komisi IV DPRRI tidak hanya melihat pesona sun rise, Komisi IV juga ingin melihat langsung bagaimana wisata alam TNBTS dikelola, baik dari sisi manajemen dan sarana prasarana yang ada, maupun dari sisi antusias pengunjung untuk menikmati salah satu spot wisata alam menarik di kawasan TNBTS. Anggota Komisi IV yang berkunjung ke Bukit Penanjakan nampak begitu menikmati keindahan matahari terbit dan pemandangan Gunung Batok, Gunung Bromo, Gunung Semeru dengan awan yang  menyelimuti gunung tersebut meski cuaca dingin pagi itu menunjukan suhu 10º tetapi tidak menyurutkan Anggota DPR tersebut untuk menikmati susana yang ada.

Setelah menikmati suguhan kopi, susu atau jahe hangat serta snack di warung terdekat yang berjejer di bukit penanjakan  acara di lanjutkan menuju Laut Pasir Bromo. Seolah larut dengan pesona yang ada para Anggota DPR pun tidak lupa mencoba menaiki kuda untuk mengelilingi laut pasir seputar kaki gunung Bromo dan Gunung Batok. Sesekali terjadi dialog antara anggota DPR dengan Tim Pendamping dari TNBTS. Mulai dari  kondisi Gunung Bromo dan Gunung Batok, Zoning Transportation sampai dengan pemberdayaan masyarakat dalam wisata di TNBTS (jeep, Kuda dll). Puas menikmati indahnya Bukit Penanjakan dan Laut Pasir Bromo Anggota DPR kembali di suguhi surprise oleh manajemen TNBTS dengan diajak menaman Edelweiss di sekitar Kantor Seksi Cemoro Lawang bersama-sama siswa  SDN Ngadisari dengan Back Ground Laut Pasir, Pesona Gunung Bromo dan Gunung Batok. Ditengah banyaknya berita mengenai “Pendaki Ndeso” yang memetik bunga edelweiss dibeberapa Gunung di Indonesia, TNBTS mampu membudidayakan Edelweiss di luar habitat aslinya di kawasan TNBTS. TNBTS tidak hanya mampu mencari terobosan dalam persoalan ekologi edelweiss yang mendapat tekanan, tetapi juga mampu memberi peluang secara ekonomi (jual beli edelweiss hasil budidaya) dan Religi (sebagaimana diketahui edelweiss merupakan atribut yang selalu hadir dalam setiap ritual Suku Tengger). Melihat persoalan inilah maka budidaya edelweiss yang digagas Birama Terang Radityo (Penyuluh Pertama TNBTS ) mampu menjadi penjembatan dilema Ekologi, Ekonomi dan Religi. Acara menanam edelweiss itu sendiri mendapat apresiasi tersendiri oleh anggota Komisi IV DPRRI ini sehingga menambah asa penggiat budidaya edelweiss TNBTS untuk terus melakukan budidaya edelweiss diluar habitat (kawasan konservasi).

Setelah rehat acara di lanjutkan diruang Visitor Centre Cemoro lawang dengan pemaparan seputar pengelolaan TNBTS oleh Kepala Balai, Ir. John Kennedie, MM. sebelum pemaparan diadakan penyambutan berupa “Pemasangan Udeng (ikat kepala) khas Tengger  sebagai wujud penyambutan selamat datang di wilayah Tengger sekaligus penerimaan yang baik dari warga Tengger bagi seluruh Anggota DPR Komisi IV yang sedang melakukan kunjungan kerja di TNBTS. Acara di lanjutkan dengan poemberian kenang-kenangan berupa buku pengelolaan TNBTS, Buku Kupu-kupu dan Buku Burung hasil karya fungsional TNBTS.

Pada kesempatan itu berkenan memberikan sambutan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Ir. Wiratno M.Sc. dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa salah satu peran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan adalah  menjaga kawasan dan fungsi kawasan hutan untuk menunjang kehidupan, menjaga hutan untuk sosial ekonomi masyarakat, menjaga flora fauna dan ekosistem hutan. Untuk itu Dirjen KSDAE mengajak agar semua petugas untuk menjaga spirit ke lapangan; bekerja dengan masyarakat sekitar kawasan konservasi. Sebagai kawasan yang sudah di kenal sejak tahun 1919 TNBTS saat ini di kelilingi oleh 43 Desa yang berada di sekitar kawasan dan  menjadi situs penting dalam menunjang hidup dan kehidupan masyarakat sekitarnya tersebut.  Di akhir sambutannya Dirjen KSDAE mengajak seluruh potensi masyarakat untuk mencurahkan tenaga, pikiran, semangat, dan disiplin yang tinggi yang disertai keikhlasan untuk menyelamatkan sumber daya alam dan ekosistemnya sehingga tetap lestari sampai dengan masa yang akan datang.

Acara di lanjutkan dengan sambutan oleh Ketua Tim Kunjungan Kerja yaitu Dr. Ir. Herman Khaeron M.Si yang menyampaikan bahwa :  “27 Juta Ha dari 124 Juta Ha kawasan hutan di Indonesia adalah kawasan konservasi dengan Undang-undang khusus yang mengatur yang saat ini  sedang di revisi. Kawasan konservasi merupakan kawasan yang menjaga ekologi ekologi dan kehidupan yang akan datang harus betul-betul di rawat dan dijaga dari kepunahan. Kepunahan kawasan konservasi tidak merupakan hal yang mustahil jika kita tidak mempunyai Komitmen untuk menjaganya. Tidak mudah untuk  untuk menjaga dan melestarikan kawasan ditengah kondisi perubahan habitat yang sangat rentan, sehingga sebagai mitra kerja yang membuat kebijakan, program dan anggaran menjadi PR tersendiri bagi Komisi IV DPRRI. Terkait dengan pengelolaan TNBTS khususnya masalah pengajuan anggaran beliau mempersilahkan untuk direncanakan dengan baik karena persoalan TNBTS akan dibentuk  menjadi sumber kesejahteraan dan pendapatan masyarakat sekaligus daerah konservasi yang menunjang keberlangsungan ekologi di masa yang akan datang tercapai tergantung dari perencanaan pengelolaan sekarang. Persoalan masih banyaknya kebutuhan anggaran untuk menunjang pengelolaan tersebut maka Komisi IV akan memperhatikannya tentunya berdasarkan prioritas-prioritas yang menjadi sasaran pengelolaan tersebut.” 

Setelah Itu  dilanjutkan dengan pemaparan mengenai pengelolaan TNBTS oleh Ir. John Kennedie selaku Kepala Balai Besar TNBTS. Pemaparan difokuskan pada pembangunan sarana prasarana wisata TNBTS sebagai 10 destinasi wisata prioritas nasional. Tahun 2017 ini  TNBTS sedang membanguan sarana prasarana wisata yang terbagi dalam 17 paket sarana prasarana wisata dengan menelan biaya ± 17 Milyard rupiah. Diharapkan dengan perbaikan sarana prasarana wisata yang menelan biaya APBN yang cukup besar tersebut diharapkan mampu mendongrak Pendapatan Negara Bukan Pajak khususnya dari sektor Wisata di TNBTS. Di tahun 2018 TNBTS akan merencanakan pengembangan sarana prasarana wisata yang belum bisa di realisasikan di tahun 2017 berupa pengembangan wisata di bukit telletubies dan laut pasir serta tempat wisata strategis lainnya. Dengan alokasi anggaran sebesar 25 milyard, untuk menuwujudkan hal tersebut Kepala Balai TNBTS memohon dukungan komisi IV agar bisa merealisasikan anggaran yang dibutuhkan untuk pengembangan wisata sekaligus meningkatkan PNBP sektor wisata di TNBTS. Diakhir pemaparan berkenan anggota komisi IV berkenan memberikan masukan saran  mengenai pengelolaan wisata TNBTS. Semua saran dan masukan menjadi perhatian dan pertimbangan TNBTS untuk pengelolaan kawasan ke depan. Acara diakhiri  dengan penyerahan cinderamata dari tim Kunjungan Kerja komisi IV DPRRI untuk Dirjen KSDAE dan TNBTS serta session foto bersama.

“Janganlah  kita mengutamakan kepentingan sesaat dan mengorbankan kepentingan masa depan. Mari bergandeng tangan menjaga kelestarian hutan”

Sumber Info : Balai Besar TN Bromo Tengger Semeru

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini