Kamis, 24 April 2025 BBKSDA Sumatera Utara
Tanjung Morawa, 24 April 2025. Hari Bumi atau yang dikenal juga dengan Earth Day diperingati setiap 22 April. Tepat pada 22 April 1970 Hari Bumi pertama kali diperingati di Amerika Serikat. Tujuannya yaitu untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi masyarakat dunia terhadap bumi sebagai tempat tinggal bagi semua makhluk hidup. Berangkat dari isu lingkungan kala itu, membawa terciptanya sejarah Hari Bumi dan Hari Bumi Sedunia yang terus diperingati sampai hari ini sebagai pendorong kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya menjaga bumi.
Memperingati Hari Bumi Sedunia Tahun 2025, Kader Konservasi Alam Sumatera Utara yang juga Perwakilan Perhimpunan Penjelajah Alam Bencana dan Konservasi Generasi Rimba Alam Semesta (GRAS) mengikuti kegiatan Gerakan Nasional Penanaman Sejuta Pohon Matoa yang diadakan oleh Kementerian Agama Kabupaten Deli Serdang di Pondok Pesantren Hidayatullah Desa Bandar Labuhan, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, pada Selasa (22/4).
Kegiatan ini dihadiri seluruh jajaran pimpinan Kementerian Agama Deli Serdang, Pimpinan Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Tanjung Morawa, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Deli Serdang, organisasi masyarakat, pengawas sekolah, dan juga seluruh penyuluh lintas agama di Kabupaten Deli Serdang, serta para santri pondok pesantren.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Deli Serdang, Dr. H. Saripuddin Daulay, S.Ag, M.Pd. dalam sambutannya mengatakan, gerakan penanaman satu juta pohon Matoa dilaunching pada tanggal 22 April 2025 secara serentak diseluruh wilayah Indonesia. Program ini merupakan bagian dari upaya mendukung Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden dalam pelestarian lingkungan hidup melalui program prioritas yang diinisiasi oleh Menteri Agama RI, yakni Ekoteologi, dengan melibatkan Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Kehutanan, kementerian lainnya, pemerintah daerah, lembaga keagamaan, perguruan tinggi keagamaan, madrasah, pondok pesantren, organisasi masyarakat dan masyarakat umum.
“Kementerian Agama Kabupaten Deli Serdang melaksanakan penanaman 9 ribu bibit pohon Matoa serentak di seluruh pondok pesantren, madrasah, KUA Kecamatan dan juga terbagi ke seluruh rumah ibadah yang bersinergi bersama penyuluh agama. Buah matoa dipilih karena memiliki banyak manfaat kesehatan karena kandungan gizinya yang kaya, seperti vitamin C dan E, serat, serta antioksidan. Manfaat utamanya meliputi meningkatkan imunitas tubuh, melawan radikal bebas, menjaga kesehatan jantung, mengontrol gula darah, serta membantu menjaga kesehatan kulit,” ujar Saripuddin Daulay.
Founder Perhimpunan Penjelajah Alam Bencana dan Konservasi Generasi Rimba Alam Semesta (GRAS) Nurhabli Ridwan sekaligus Kader Konservasi Alam binaan Balai Besar KSDA Sumatera Utara, yang ikut dalam kegiatan ini menyampaikan bahwa bumi merupakan anugerah Allah yang tak ternilai. Ia bukan sekadar tempat tinggal, melainkan “laboratorium kehidupan” yang penuh dengan hikmah. Al-Qur’an menyebut bumi sebagai tempat kembali, tempat berpijak dan sumber kehidupan. “Allah menciptakan bumi dengan sifat-sifat khusus agar layak untuk kehidupan dan ketenangan manusia.”
Ini adalah bukti kasih sayang Allah. Setiap elemen bumi seperti tanah subur, lautan luas, gunung menjulang, adalah bagian dari sistem yang saling terhubung. Tugas kita adalah merenungi keajaiban ini, lalu bersyukur dengan menjaganya, bukan merusaknya.
"Sesungguhnya dunia ini manis dan hijau, dan Allah menjadikan kalian sebagai khalifah (pengelola) di dalamnya, maka Dia akan melihat bagaimana kalian berbuat." (H.R. Muslim). Hadis ini menunjukkan bahwa Allah Swt telah memberikan amanah kepada manusia untuk mengelola bumi. Kita tidak boleh semena-mena terhadap alam. Jika kita merusaknya seperti dengan menebang hutan sembarangan atau membuang limbah sembarangan, maka itu berarti kita tidak menjalankan tanggung jawab kita sebagai khalifah di bumi. Islam mengajarkan agar kita menjaga keseimbangan alam, karena semua yang kita lakukan akan dimintai pertanggungjawaban kelak.
Kegiatan ini berjalan dengan lancar, dan harapannya ke depan semoga kegiatan ini membawa manfaat dan keberkahan serta bisa menjadi motivasi serta inspirasi bagi gerakan penanaman pohon lainnya.
Sumber : Nurhabli Ridwan ( Kader Konservasi Alam / KPA GRAS ) - Balai Besar KSDA Sumatera Utara
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 5