Inventarisasi Keanekaragaman Hayati di Luar Kawasan Konservasi, Tim Jumpai Kakatua Raja di Alam Liar

Senin, 10 Juli 2023 BBKSDA Papua

Jayapura, 10 Juli 2023 –  Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua mengidentifikasi dan menginventarisasi keanekaragaman hayati di luar kawasan konservasi. Kegiatan berlangsung selama tujuh hari, (21-27/6/2023) di tiga distrik di Kabupaten Jayapura, yaitu Sentani Barat, Demta, dan Waibu. 

Ketua tim inventarisasi keanekaragaman hayati, Desy Mulyawati, menyampaikan bahwa dalam pengumpulan data, tim menggunakan dua metode, yaitu pengamatan langsung atau survei ke lapangan dan wawancara dengan masyarakat yang bermukim di sekitar titik pengamatan. 

“Survei lapangan kami lakukan di Hutan Produksi Konversi dan Areal Penggunaan Lain. Sedangkan untuk wawancara kami lakukan di sepuluh kampung yang berbatasan dengan kawasan Cagar Alam Pegunungan Cycloop, yaitu Kampung Maribu, Amay, Yewena, Yepase, Wambena, Doromena, Sosiri, Muris Kecil, Muris Besar, dan Demta,” ungkap Desy.

Pengendali Ekosistem Hutan pada BBKSDA Papua tersebut menyatakan, dari hasil survei lapangan dan wawancara dengan masyarakat, tim memperoleh data 47 jenis tumbuhan dan satwa liar di area pengamatan. Dari keseluruhan data tersebut, terdapat 26 jenis yang dilindungi, yaitu 18 burung, 4 mamalia, 3 herpetofauna, dan 1 jenis tumbuhan kantong semar (Nephenthes sp). 

Lebih lanjut Desy menyampaikan, perjumpaan dengan satwa liar lebih banyak melalui suara. Meski demikian, tim juga berjumpa secara langsung dengan beberapa jenis burung dilindungi, yaitu mambruk victoria (Goura vinctoria), nuri bayan (Eclectus roratus), kakatua koki (Cacatua galerita), elang alap kelabu (Accipiter hiogaster), julang irian (Rhyticeros plicatus), perkici pelangi (Trichoglossus haematodus), elang bondol (Haliastur indus), dan kakatua raja (Probosciger aterrimus).

“Kakatua raja termasuk Appendix I dalam daftar CITES. Jadi, dilarang dalam segala bentuk pergadangan internasional,” kata Desy.

Menanggapi hasil kerja tim ini, Kepala BBKSDA Papua, A.G. Martana, menyampaikan apresiasi yang tinggi. 

“Ini merupakan langkah penting dalam upaya menjaga keberlanjutan ekosistem dan melindungi keanekaragaman hayati di Papua. Tim telah bekerja dengan baik. Harapan kita semua, mudah-mudahan kekayaan keanekaragaman hayati Papua terus terjaga,” ungkap Martana.


Sumber : Balai Besar KSDA Papua

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Belum terdapat komentar pada berita ini