KSDAE

Makassar, 22 Juni 2023 - Para Peserta Pelatihan Kepemimpinan Perlindungan Habitat dan Pengendalian Pemanfaatan Tumbuhan dan Satwa Liar (PHPPTSL) Angkatan 2023 yang diselenggarakan oleh Wildlife Conservation Society - Indonesia Program (WCS - IP) dan Pusdiklat SDM KLHK melakukan praktek lapangan ke BBKSDA Sulsel, Otoritas Bandara Sultan Hasanuddin, Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar dan Balai Besar Karantina Pertanian Makassar pada tanggal 22 Juni 2023. 

Sebanyak 25 peserta pelatihan PHPPTSL dibagi dalam 2 tim kunjungan, yakni pelabuhan Soekarno Hatta Makassar dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Kunjungan ke pelabuhan diterima resmi dan mendapatkan penjelasan serta diskusi singkat dari unsur PT. Pelindo, PT. Pelni, Balai Besar Karantina Pertanian Makassar dan Balai Besar KSDA Sulsel. Setelah mendapatkan akses masuk, para peserta dapat menyaksikan rangkaian proses penerimaan barang, pemeriksaan sampai dengan pemuatan ke kapal. Sementara itu,  peserta kunjungan ke Bandara Sultan Hasanuddin diterima resmi serta mendapatkan penjelasan singkat dan diskusi dari unsur PT. Angkasa Pura, Balai Besar Karantina Pertanian Makassar, Kepolisian Resort Bandara dan Balai Besar KSDA Sulsel. Para peserta juga mendapatkan kesempatan melihat secara langsung proses penerimaan barang dan pemeriksaan x-ray sampai terminal Cargo. 

Selepas dari pelabuhan dan bandara para peserta bergabung ke Kantor Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan untuk mendapatkan gambaran singkat tentang tugas fungsi Balai Konservasi Sumber Daya Alam dalam perlindungan habitat dan pengendalian pemanfaatan TSL. Kunjungan diterima langsung oleh Kepala Balai Besar bersama dengan Kepala Balai Gakkum Wilayah Sulawesi. Di akhir sesi kunjungan, peserta dilibatkan dalam kegiatan pemusnahan barang serahan masyarakat berupa daging rusa hasil operasi pengamanan TSL di pelabuhan laut Makassar.

Perwakilan kelompok peserta pelatihan PHPPTSL menyampaikan bahwa dalam praktek lapangan di pelabuhan dan bandara telah diperoleh best practice antara lain : para stakeholder telah memahami peran dan fungsi masing-masing dalam pengendalian peredaran TSL, terdapat upaya simplifikasi dan penggunaan teknologi informasi untuk pelayanan publik, dan terdapat media komunikasi dalam pengendalian peredaran TSL. Sementara dalam kunjungan ke Kantor Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan, best practice yang diperoleh antara lain : pelibatan mitra dalam penanganan dan pengendalian peredaran TSL, peran serta pihak ketiga dalam upaya perlindungan dan penyelamatan TSL seperti PT. Pertamina dan JNE, serta pengembangan dan pendampingan lembaga konservasi, penangkaran dan ijin edar.

Sumber : Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan