Minggu, 22 Mei 2022
Labuan Bajo, Balai Taman Nasional Komodo, 22 Mei 2022. Balai Taman Nasional Komodo kembali melaksanakan pendampingan bidang pendidikan melalui program ‘Ranger Goes to School’ (RGTS) di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Labuan Bajo, Sabtu (21/5). RGTS kali ini merupakan kegiatan belajar mengajar minggu ke-12 dengan sub mata ajar yaitu ‘Pengembangan Karakter: Mind Mapping’. Penanggungjawab sub mata ajar kali ini adalah Neysa Amelia (Praktisi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) bersama tim RGTS lainnya, diantaranya: Muhammad Ikbal Putera (Koordinator RGTS/PEH Pertama), Maria Rosdalima Panggur (PEH Pertama), Fahri Ikhlas (Penyuluh Kehutanan Pertama), Ikhwan Syahri (Polisi Kehutanan Pertama), Rawuh Pradana (Polisi Kehutanan Pertama), Rias (PEH Pemula), dan Valerianus Rahmat (PEH Pemula).
Sub mata ajar ‘Pengembangan Karakter: Mind Mapping’ berusaha mengarahkan masa depan siswa-siswi kelas XI Usaha Perjalanan Wisata SMKN 1 Labuan Bajo lebih baik kedepannya. Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang dilakukan para pengajar terhadap siswa di sekolah lain, banyak yang mengaku tidak memahami bagaimana cara merencanakan dan mencapai target rencana masa depan yang diinginkan. Sementara contoh kasus lainnya, masih banyak siswa bahkan mahasiswa di Labuan Bajo yang tidak mengetahui adanya peluang beasiswa untuk menempuh jenjang pendidikan lebih tinggi ataupun untuk memudahkan pembiayaan semester perkuliahan yang sedang dijalani. Oleh karena itu, program RGTS tidak hanya bertujuan untuk memberikan materi terkait dengan konservasi, namun juga berupaya keras untuk memberikan dukungan bimbingan konseling guna meningkatkan pengetahuan dan wawasan mengenai penyusunan rencana masa depan dan menentukan cara paling efektif untuk meraih impiannya.
Siswa-siswi antusias menyampaikan profesi idamannya pada sub mata ajar kali ini. Meskipun siswa-siswi yang diajar berasal dari prodi Usaha Perjalanan Wisata, banyak yang bercita-cita menjadi profesi pada bidang keahlian yang lain. Sebagai contoh, terdapat salah satu siswi yang ingin sekali menjadi tentara perempuan dan tergabung dalam Korps Wanita Angkatan Darat (KOWAD). Contoh menarik lainnya adalah adanya keinginan siswa-siswi yang ingin menjadi pengamat politik, diplomat di kedutaan besar, pramugari/pramugara, dan aparatur sipil negara di Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Para pengajar RGTS kemudian mempertajam impian siswa-siswi tersebut dan meminta mereka untuk dapat menyebutkan dan menjelaskan langkah-langkah yang perlu mereka tempuh untuk mewujudkan cita-cita yang didambakan.
Para pengajar RGTS juga membagikan kisah pengalaman hidup masing-masing kepada siswa-siswi di SMKN 1 Labuan Bajo. Neysa Amelia kemudian mengundang tiga orang pengajar untuk membagikan pengalaman hidupnya dihadapan para siswa. Ikhwan Syahri adalah pengajar pertama yang membagikan cerita hidupnya ketika menjalani pendidikan di pondok pesantren, meraih juara pertama lomba penulisan Karya Ilmiah Remaja hingga ke tingkat Provinsi Jawa Tengah, dan akhirnya berhasil masuk pada program studi S1 Kehutanan di Universitas Gadjah Mada. Muhammad Ikbal Putera sebagai pengajar kedua yang menceritakan kisah hidupnya juga turut memberikan motivasi bahwa yang menentukan maju atau tidaknya seseorang adalah komitmen dan daya juang individu itu sendiri. Cibiran, hinaan, bahkan rasa ketidakpercayaan orang lain terhadap diri kita sendiri menjadi ‘bahan bakar’ semangat diri untuk meraih pendidikan atau prestasi yang lebih tinggi lagi. Ikbal juga membagikan kisahnya memperoleh beasiswa S2 di School of Forest Resouces and Conservation, University of Florida, Amerika Serikat. Pengajar ketiga yang berbagi cerita adalah Rawuh Pradana, seorang Sarjana Hukum yang menceritakan kisahnya telah mendaftar sebanyak enam kali tes masuk TNI dan gagal. Rawuh dengan berbesar hati menjelaskan bahwa kegagalan bukan merupakan akhir dari segalanya dan kegagalan justru mengarahkannya menemukan jalan yang baru untuk mengabdi ke negara sebagai seorang Polisi Kehutanan di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Seluruh siswa tampak takjub mendengar kisah ketiga pengajar pada sesi yang kurang lebih menghabiskan waktu selama empat jam pelajaran.
Sebagai penutup, para pengajar RGTS turut mengevaluasi singkat materi-materi yang telah diajarkan dan menanyakan kepada siswa materi apa yang paling disukai dan yang paling tidak disukai. Materi favorit siswa adalah Pengantar Industri Hospitality dengan penanggungjawab sub mata ajar yaitu Anggi Januar Pratama (Praktisi Bidang Pariwisata dan Pengembangan Masyarakat) serta Pemanduan dan Interpretasi yang diampu oleh Arif Ardianto Sofian (Polisi Kehutanan Pertama). Salah satu alasannya adalah karena informasi yang disampaikan dirasa bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari dan karir siswa di masa depan. Sementara materi yang paling tidak disukai oleh salah seorang siswa adalah Keanekaragaman Hayati Bawah Laut karena siswa tersebut tidak bisa berenang, sehingga berdampak pada kurangnya minat belajar terhadap biodiversitas di dalam laut.
Program RGTS ini akan ditutup dengan penyelenggaraan Ujian Akhir Sekolah (UAS) yang akan dilaksanakan pada awal Bulan Juni mendatang. Adapun sub mata ajar yang akan diujiankan pada UAS antara lain: (1) Manajemen Flora dan Fauna II, (2) Pengembangan Desa Wisata, (3) Pemanduan dan Interpretasi II, (4) Keanekaragaman Hayati Bawah Laut, (5) Wisata Foraging, (6) Pengembangan Karakter: Mind Mapping, dan (7) Psikologi Lingkungan dan Kearifan Lokal. Siswa yang memperoleh total nilai UTS dan UAS tinggi akan mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan kegiatan magang di Balai Taman Nasional Komodo selama kurang lebih 90 hari.
Sumber : Balai Taman Nasional Komodo
Penanggungjawab Berita: Kepala Balai Taman Nasional Komodo - Lukita Awang Nistyantara, S.Hut., M.Si. (+6285215959862)
Penulis Berita: Pengendali Ekosistem Hutan Pemula - Valerianus Rahmat (+6285338721974)
Penyunting Berita: Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Pertama - Muhammad Ikbal Putera, S.Hut., M.S. (+6281310300678)
Informasi Lebih Lanjut: Call Center Balai Taman Nasional Komodo (+6282145675612)
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0