Kodok Merah Kembali Muncul Ditengah Pandemi Covid 19 Di Kawasan TN Gunung Halimun Salak

Jumat, 05 Juni 2020

Sukabumi, 4 Juni 2020.  Sejak awal bulan Maret 2020 kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) ditutup untuk kunjungan umum terkhusus aktifitas wisata alam.  Penutupan ini dilakukan untuk memutus mata rantai dan menghindari munculnya cluster baru penyebaran Pandemi Covid 19.  Fenomena menarik terhadap penutupan ini adalah munculnya satwa-satwa liar endemik dan dilindungi di area-area yang biasanya dikunjungi pengunjung wisata.  Kemarin malam, tepatnya hari rabu tanggal 3 Juni 2020 team survey keanekaragam hayati Balai TNGHS yang terdiri dari staf BTNGHS dan volunteer berhasil mendokumentasikan kemunculan Kodok Merah (Leptophryne cruentata) di dalam kawasan TNGHS.     

Kepala Balai TNGHS “Munawir” menjelaskan bahwa ditengan Pandemi COVID-19, aktifitas pengelolaan kawasan TNGHS tetap dilaksanakan secara terbatas dan untuk tujuan tertentu. Monitoring satwa liar dan habitatnya tetap dilakukan dengan mengikuti protokol PSBB dan “New Normal”. Berdasarkan pengamatan lapangan, beberapa jenis satwa liar terlihat pada lokasi-lokasi Objek Daya Tarik Wisata Alam (ODTWA) antara lain Macan Tutul di Blok Loji, Owa Jawa di Blok Sukamantri, Kelahiran Elang Jawa di Blok Betung Lega dan terakhir beberapa hari lalu Kodok Merah di Blok sisi timur Gn Salak. Sebelumnya satwa-satwa ini sangat sulit dijumpai di area-area tersebut dikarenakan adanya kunjungan dan aktifitas pengunjung di wilayah tersebut.

Kodok merah atau Bahasa latinnya Leptophryne cruentata, merupakan salah satu satwa langka endemik dari kelas amfibi di Pulau Jawa yang berhasil kami catat kemunculannya. Pada tanggal 3 Juni 2020 team survey kehati TNGHS melakukan monitoring satwa jenis amphibi di sisi timur Gunung Salak, tepat pada pukul 23.00 WIB team menemukan Kodok Merah atau dalam Bahasa inggrisnya Bleeding toad (kodok berdarah), hal ini sesuai dengan krakteristik pola warna kulit tubuhnya yang berwarna merah seperti darah, “urai Munawir”.  

Lebih lanjut “Munawir” menjelaskan bahwa berdasarkan penelitian, sebaran utama satwa ini berada di TN Gunung Halimun Salak (TNGHS) dan TN Gunung Gede Pangrango (TNGGP). Namun demikian, catatan perjumpaan di Kawasan TNGHS belum cukup banyak.  Catatan terakhir, kodok merah ini dijumpai pada Tahun 2015 di blok yang sama. Survey intensif yang kami lakukan sejak akhir tahun 2018 belum menghasilkan hal yang positif.  Sehingga temuan kali ini sangat penting bagi pengelolaan kawasan TNGHS.

Kodok dari family Bufonidae ini merupakan satu-satunya satwa pada kelas amfibi yang dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang jenis tumbuhan san satwa yang dilindungi. Menurut The International Union for Conservation of Nature (IUCN) populasi satwa ini di alam berada pada kondisi “kritis” (Critically endangered).

Kami belum dapat menyimpulkan secara pasti bahwa kemunculan beberapa satwa liar yang langka dan endemik di area-areal yang biasanya sulit untuk ditemukan merupakan dampak positif dari penutupan objek wisata di TNGHS.  Namun melalui perjumpaan Kodok Merah ini dan beberapa perjumpaan satwa liar lainnya menunjukan hal positif bagi kelestarian populasi satwa liar.

Kami juga ingin menyampaikan bahwa Pandemi Covid -19 ini bukanlah halangan, kami terus bekerja melakukan penjagaan kawasan dan monitoring satwa liar di habitatnya, hasilnya kami berhasil mencatatat satwa-satwa langka yang biasanya sulit dijumpai.  Selanjutnya, dalam menghadapi kondisi “New Normal”, Balai TNGHS tengah menyusun prosedur kunjungan dengan harapan aktifitas ekowisata dan kelestraian satwa liar dapat berjalan beriringan, jelas Munawir”.

Sumber : Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak

Informasi: Ahmad Munawir, S.Hut., M.Si.: 081288891392

Balai TN Gunung Halimun Salak: Jl. Raya Cipanas Kec. Kabandungan Sukabumi 43368 Jawa Barat, Telp/Fax. (0266) 621256/ 621257;

email: tnhalimunsalak@gmail.com; Website: www.halimunsalak.org;  Twitter & Ig: @halimunsalaknp

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini