Lukai Pemilik, 2 Primata Akhirnya Diserahkan!

Senin, 24 Maret 2025 BBKSDA Jawa Timur

Mojokerto, 22 Maret 2025. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur (BBKSDA Jatim)  bergerak cepat mengevakuasi dua ekor primata yang diserahkan warga ke Pos Pemadam Kebakaran (Damkar) Mojosari, Kabupaten Mojokerto. Evakuasi ini dilakukan sebagai respons terhadap laporan adanya monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) dan beruk (Macaca nemestrina) yang dikhawatirkan membahayakan lingkungan sekitar.

Tim Matawali Resort Konservasi Wilayah (RKW) 09 Mojokerto, yang terdiri dari Fajar Dwi Nur Aji (Pengendali Ekosistem Hutan Muda), Ferdinan Sabastian (Penyuluh Kehutanan), dan Kukuh Iswahyudi (PPNPN Seksi KSDA Wilayah III Surabaya), langsung menuju lokasi untuk menindaklanjuti laporan tersebut pada 22 Maret 2025.

Kronologi Kejadian

Insiden bermula ketika monyet ekor panjang peliharaan seorang warga di Dusun Sidorejo, Desa Wonosari, Kecamatan Ngoro, Mojokerto, lepas dari kandang dan menyerang anak pemilik ketika sedang tidur. Kekhawatiran atas keselamatan warga membuat satwa ini segera diserahkan ke Pos Damkar Mojosari. Selain Monyet ekor panjang, satu ekor beruk juga turut diamankan oleh pihak Damkar sebelum akhirnya dievakuasi oleh tim BBKSDA Jatim.

Dua primata tersebut kini ditempatkan di kandang transit Wildlife Rescue Unit (WRU) BBKSDA Jatim untuk menjalani pemeriksaan kesehatan dan observasi lebih lanjut. Tim WRU akan menentukan apakah satwa dapat dilepasliarkan kembali ke habitat aslinya atau perlu menjalani rehabilitasi di lembaga konservasi yang sesuai.

Bahaya Memelihara Satwa Liar

Kejadian ini kembali menyoroti bahaya memelihara satwa liar tanpa pemahaman yang memadai mengenai etika dan kesejahteraan satwa. Primata seperti beruk dan monyet ekor panjang memiliki naluri liar yang dapat berubah agresif, terutama jika merasa terancam atau mengalami stres akibat lingkungan yang tidak sesuai.

Pemeliharaan satwa liar secara ilegal tidak hanya berisiko bagi manusia, tetapi juga bagi kelangsungan hidup satwa itu sendiri. Tanpa perawatan yang sesuai, banyak satwa liar mengalami gangguan kesehatan, stres, dan bahkan kehilangan kemampuan alaminya untuk bertahan hidup di alam. Oleh karena itu, kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga satwa di habitat aslinya harus terus ditingkatkan.

Kolaborasi Konservasi

Evakuasi ini juga menunjukkan pentingnya koordinasi dan komunikasi antara berbagai pihak dalam upaya konservasi satwa liar. BBKSDA Jatim, melalui tim WRU dan RKW di berbagai wilayah, terus bersinergi dengan lembaga pemadam kebakaran, aparat desa, serta masyarakat dalam menangani interaksi negatif manusia dengan satwa liar.

Ke depan, BBKSDA Jatim akan terus melakukan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem dan menghindari praktik pemeliharaan satwa liar yang berisiko. Dengan keterlibatan aktif semua pihak, perlindungan satwa liar dan kelestarian ekosistem dapat terus terjaga demi keseimbangan alam yang lebih baik. (dna)

Sumber: Balai Besar KSDA Jawa Timur Bidang KSDA Wilayah II Gresik


Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 5

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini