Senin, 16 Juni 2025 BKSDA Jambi
Jambi, 6 Juni 2025 – Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi berhasil mengevakuasi seekor Beruang Madu (Helarctos malayanus) betina dari jerat tali sling di wilayah Dusun Bukit Paku RT.06, Desa Pelayangan, Kecamatan Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari. Proses penyelamatan yang berlangsung pada 5 Juni 2025 tersebut dilakukan oleh tim gabungan BKSDA Jambi, kepolisian sektor setempat, serta dukungan dari masyarakat sekitar. Saat ini, satwa masih dalam tahap perawatan intensif di Tempat Penyelamatan Satwa (TPS) BKSDA Jambi karena mengalami luka cukup parah pada bagian kaki akibat jerat.
Keberadaan satwa yang terjerat diterima BKSDA Jambi dari laporan masyarakat pada tanggal 5 Juni 2025. Menindaklanjuti laporan tersebut, tim BKSDA Jambi segera melakukan verifikasi lapangan bersama aparat Polsek dan masyarakat untuk memastikan kebenaran informasi dari saksi mata. Setelah informasi dinyatakan valid, tim segera mempersiapkan peralatan evakuasi termasuk perlengkapan medis dan senjata bius. Tim gabungan tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 15.00 WIB dan langsung melakukan prosedur penyelamatan dengan cara menembakkan obat bius jenis Antodta untuk menenangkan satwa. Beruang kemudian dimasukkan ke dalam kandang angkut dan dibawa menuju fasilitas perawatan di TPS BKSDA Jambi.
Hasil pemeriksaan medis awal oleh dokter hewan BKSDA Jambi menunjukkan bahwa satwa berjenis kelamin betina dengan estimasi berat badan antara 60 hingga 70 kg dan berusia sekitar tujuh tahun. Satwa mengalami luka parah pada bagian kaki akibat jeratan, namun secara umum kondisi fisiologisnya dinilai masih cukup stabil untuk menjalani perawatan lebih lanjut. Kepala Balai KSDA Jambi, Agung Nugroho, S.Si, M.A., menyatakan bahwa tim medis terus melakukan pemantauan dan tindakan medis lanjutan guna memulihkan kondisi fisik dan perilaku satwa agar nantinya dapat dikembalikan ke habitat alaminya.
BKSDA Jambi mengapresiasi kepedulian masyarakat dalam melaporkan keberadaan satwa yang membutuhkan pertolongan dan mengimbau agar praktik penggunaan jerat dihentikan karena dapat membahayakan dan mengancam kelestarian satwa liar. Keberhasilan evakuasi ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara masyarakat, aparat, dan lembaga konservasi dalam perlindungan satwa dilindungi di alam.
Sumber: Balai KSDA Jambi
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0