Mari Kenali Lebih Dekat Jamur Kuping

Senin, 26 November 2018

Kuningan, 26 November 2018. Tentunya sudah sering mengkonsumsi Jamur Kuping kan? Jamur yang menyerupai kuping ini banyak dimasak sebagai campuran Capcay, Tekwan ataupun Sup karena memiliki rasa yang sangat lezat. Jamur kuping memilki nama ilmiah "Auricularia auricular". Jamur ini dikenal dengan nama jamur kuping karena bentuk tubuh buahnya melebar seperti daun telinga manusia. Karakteristik unik dari jamur ini yaitu memiliki tubuh buah yang kenyal jika dalam keadaan segar. Namun pada keadaan kering, tubuh buahnya akan menjadi keras seperti tulang.

Tubuh jamur ini bertangkai pendek dan tumbuh menempel pada substrat dengan membuat lubang pada permukaannya. Permukaan atas tubuh buahnya seperti beludru dengan bagian bawahnya licin mengkilat. Kulitnya berlendir selama musim hujan dan tampak mengkerut pada musim kemarau. Jamur kuping adalah salah satu jenis jamur liar yang dapat dengan mudah dijumpai di Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) terutama pada waktu musim penghujan dan di tempat yang lembab.

Jamur Kuping terdiri dari tiga jenis yaitu Jamur Kuping Putih (Tremella fuciformis), Jamur Kuping Hitam (Auricularia polytricha) dan Jamur Kuping Merah (Auricularia auricular-judae). Dari ketiga jenis itu yang paling sering dikonsumsi adalah Jamur Kuping Hitam. Jamur ini mengandung serat yang tinggi serta kalori yang rendah. Selain itu juga mengandung protein alami (asam amino) yang tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia yang tentunya semua itu sangat berguna bagi kesehatan kita.

Bagi yang sedang mencoba menurunkan berat badan. Jamur ini bisa menjadi salah satu pilihan yang tepat karena memiliki kandungan kalori yang rendah namun protein alami dan seratnya tinggi. Jamur ini juga berkhasiat untuk pengobatan sakit ringan seperti mengurangi panas dalam dan mengurangi rasa sakit akibat luka bakar. Selain mengandung banyak manfaat, ternyata Jamur Kuping mengandung racun apabila diolah dengan cara yang kurang tepat.

Jamur Kuping akan beracun apabila dimakan dalam keadaan mentah. Sebab, zat "hidrasin" yang dapat menyebabkan keracunan apabila tidak diolah dulu dengan cara di masak seperti di rebus. Jadi, jamur ini akan sangat berbahaya apabila dikonsumsi sebelum di masak [Teks & Foto © Aom Muhtarom - BTNGC |  112018].

Sumber : Balai Taman Nasional Gunung Ciremai

 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 5

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini