Senin, 13 Januari 2025 BBKSDA Sulawesi Selatan
Makassar, 11 Januauari 2025 – Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan (BBKSDA Sulsel) melalui Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) Bidang Wilayah I Palopo menerima seekor Anoa dataran tinggi (Bubalus quarlesi) dari salah satu keluarga di Desa Malakiri, Kecamatan Balusu, Kabupaten Toraja, pada tanggal 10 Januari 2025. Setelah diserahkan, Tim WRU Bidang Wilayah I Palopo melakukan evakuasi Anoa yang merupakan spesies endemik Sulawesi untuk selanjutnya dibawa ke kandang transit satwa di Kantor Bidang Wilayah I Palopo. Tim WRU dipimpin oleh Kepala Resor Nanggala III bersama personil Polisi Kehutanan Bidang Wilayah I Palopo.
Evakuasi Anoa ini berawal dari laporan yang disampaikan oleh salah seorang personil Polisi Kehutanan Balai TN Rawa Aopa Watumohai, Elfardo Galyeri Bulo, S.Hut., yang sedang menghadiri upacara adat pemakaman keluarga di Museum Ne' Gandeng, Desa Malakiri, Lembang Palangi, Kec. Balusu, Kabupaten Toraja Utara kepada Kepala Bidang Wilayah I Palopo. Elfardo melihat keberadaan seekor Anoa di antara hewan yang akan disembelih pada upacara adat tersebut. Menyadari bahwa Anoa adalah satwa endemik Sulawesi yang dilindungi, maka dengan sigap dia memberikan penjelasan kepada pihak keluarga mengenai status Anoa sebagai satwa liar yang dilindungi Undang Undang, sehingga penyembelihan satwa tersebut merupakan pelanggaran hukum.
Berkat pemahaman yang diberikan, pihak keluarga akhirnya bersepakat menyerahkan Anoa tersebut secara sukarela kepada BBKSDA Sulsel. Setelah mendapat laporan tentang penyerahan Anoa, Tim WRU Bidang Wilayah I Palopo segera berangkat menuju lokasi keberadaan satwa tersebut untuk melakukan evakuasi. Saat ini Anoa tersebut berada di kandang transit Bidang KSDA Wilayah I Palopo, sekitar 65 km dari lokasi evakuasi, untuk menjalani perawatan lebih lanjut. Evakuasi ini merupakan bagian dari upaya pelestarian satwa liar dilindungi yang saat ini populasinya di alam semakin punah.
Pihak keluarga yang diwakili oleh Bapak dr. Antonius Pasulu, menyampaikan terima kasih kepada BBKSDA Sulsel atas tindakan cepat dalam proses evakuasi. Mereka juga berkomitmen untuk terus memberikan pemahaman kepada keluarga dan masyarakat di Toraja Utara tentang pentingnya menjaga dan melestarikan Anoa dan satwa liar dilindungi lainnya.
Sebagai bentuk apresiasi, Balai Besar KSDA Sulsel memberikan piagam penghargaan sebagai tanda terima kasih atas sikap positif dan sukarela dalam menyerahkan satwa yang dilindungi tersebut.
Anoa termasuk dalam kategori satwa yang dilindungi oleh peraturan perundangan di Indonesia dan diakui sebagai spesies yang terancam menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN), dengan status "Vulnerable" atau Rentan. Anoa dataran tinggi (Bubalus quarlesi) adalah salah satu spesies endemik yang hanya dapat ditemukan di Pulau Sulawesi dan merupakan mamalia yang dikenal sebagai hewan liar yang habitatnya terbatas pada kawasan hutan pegunungan Sulawesi
Perburuan ilegal dan kerusakan habitat merupakan beberapa faktor penyebab menurunnya populasi Anoa. Karena itu, langkah-langkah konservasi yang berkelanjutan sangat penting untuk melindungi spesies ini dan memastikan kelangsungan hidupnya di alam liar. Upaya pelestariannya memerlukan sinergitas peran pemerintah dan masyarakat yang dibangun melalui sosialisasi dan peningkatan kesadaran konservasi dan perlindungan satwa liar dilindungi. Sehingga generasi yang akan datang dapat terus menemukenali Anoa. Salam konservasi !
Sumber Berita: Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan (Siaran Pers Nomor : SP.02/K.8/TU/Humas/01/2025)
Call Center BBKSDA Sulsel: 08114600883
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0