Senin, 30 Desember 2024 BBKSDA Sulawesi Selatan
Soppeng, 27 Desember 2024 – Pada libur Natal 2024, tepatnya 25-26 Desember 2024, Taman Wisata Alam (TWA) Lejja dikunjungi wisatawan sebanyak 628 orang dengan total Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp. 9.420.000,- (Sembilan juta empat ratus dua puluh ribu rupiah). Data pada 25 Desember, jumlah pengunjung sebanyak 295 orang, dan pada 26 Desember meningkat menjadi 333 orang.
Cuaca selama periode libur tersebut sempat diwarnai hujan ringan dan angin kencang pada pagi hari, yang kemudian berangsur cerah menjelang sore. Meskipun demikian, suasana di kawasan wisata alam TWA Lejja tetap kondusif dan aman untuk para pengunjung. Petugas di lapangan aktif memantau situasi dan memberikan pelayanan terbaik kepada wisatawan.
TWA Lejja menyediakan berbagai fasilitas yang menunjang kenyamanan pengunjung, seperti area parkir yang memadai dan area pemandian air panas yang menjadi daya tarik utama. Terdapat pula pusat informasi, area kuliner, dan tempat ibadah untuk memenuhi kebutuhan wisatawan selama berada di lokasi. Bagi wisatawan yang ingin menginap, tersedia beberapa penginapan Vila di dalam TWA Lejja, yang menawarkan kenyamanan dengan harga yang terjangkau.
Petugas TWA Lejja terus bekerja keras untuk memastikan pengalaman wisata alam yang aman dan nyaman bagi pengunjung. Tim di lapangan melaksanakan berbagai tugas, seperti:
BBKSDA Sulawesi Selatan mengimbau para pengunjung TWA Lejja untuk:
BBKSDA Sulawesi Selatan mengapresiasi tingginya antusiasme masyarakat untuk berkunjung ke TWA Lejja. Semua pihak diharapkan berkontribusi dalam menjaga kelestarian kawasan ini agar tetap menjadi destinasi wisata yang aman, nyaman, dan berkelanjutan.
TWA Lejja merupakan kawasan konservasi yang berada di Desa Bulue Kecamatan Marioriawa Kabupaten Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan, dan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor : 169/Kpts-II/2000 tanggal 29 Juni 2000 seluas 1.318 Hektar. Potensi wisata alam yang terdapat di TWA Lejja antara lain berupa :
a. Pemandian air panas
Fenomena alam yang menjadi obyek utama adalah air panas. Terdapat sumber air panas belerang dengan suhu mencapai 60 derajat Celcius, yang dipercaya dapat menyembuhkan gatal-gatal dan rematik. Dari sumber air panas, air dialirkan ke bak penampungan dan kolam pemandian umum serta kolam pemandian privacy.
b. Air terjun
Agak jauh dari pemandian air panas, terdapat air terjun yang bisa dimanfaatkan sebagai lokasi alternatif. Namun untuk mencapai lokasi air terjun harus menyewa kendaraan karena tidak ada transportasi umum.
c. Kebudayaan dan adat
Pada hari-hari tertentu, wisatawan dapat mendokumentasikan acara ritual atau upacara adat yang dilaksanakan di lingkungan pemandian air panas.
d. Potensi keanekaragaman hayati
Di dalam Kawasan TWA Lejja menyimpan keanekaragaman hayati yang cukup tinggi, baik flora maupun fauna. Di sekitar lokasi pemandian air panas terdapat habitat kera hitam (Macaca maura). Selain kera hitam, fauna lain yang dapat ditemui antara lain : rusa, babi hutan, rangkong, musang, kadal, kus kus, ular sawah, Raja udang, dan ayam hutan.
Sedangkan untuk flora terdapat antara lain : kemiri, enau, ketapang, kayu hitam, rotan, beberapa jenis anggrek seperti aerides odorata dan nervilia aragoana, kenanga, manga, kedawung, kesambi, bitti.
Sumber: Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan (Siaran Pers Nomor : SP.60/K.8/TU/Humas/12/2024)
Call Center BBKSDA Sulsel: 08114600883
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0