Jumat, 27 Desember 2024 BBKSDA Sumatera Utara
Medan, 27 Desember 2024. Hari Ulang Tahun Polisi Kehutanan (Polhut) kembali dirayakan. Kali ini perayaan Ulang Tahun Polhut Ke-58 untuk Provinsi Sumatera Utara dilaksanakan pada Selasa (24/12) dengan upacara bendera di halaman kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Bertindak sebagai Pembina upacara Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sumatera Utara, Ir. Yuliani Siregar, M.AP. dan diikuti oleh seluruh Polhut lingkup Kementerian LHK dan Dinas LHK Provinsi Sumatera Utara.
Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, Ph.D., dalam sambutan tertulis yang dibacakan Pembina Upacara menyampaikan bahwa Polhut bukan tugas yang mudah dalam melaksanakan tugas-tugas perlindungan hutan dan upaya penanggulangan tindak kejahatan kehutanan. Risiko kerap mengancam secara nyata termasuk kehilangan nyawa sekalipun. Oleh karenanya, Menteri memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh jajajaran Polhut atas segala dharma bhaktinya dalam menjaga kelestarian ekosistem sumberdaya alam hutan dan keanekaragaman hayati yang terkandung di dalamnya dalam kerangka pengelolaan hutan yang lestari dan berkeadilan.
Pada peringatan HUT Polhut kali ini mengusung tema “Bhakti Wirawana - Wana Wibawa”. Tema ini secara simbolik mengingatkan betapa pentingnya keberanian dan ketangguhan setiap insan Polhut dalam mengemban peran dan tugas pengabdian kepada Nusa dan Bangsa dalam segala situasi dan kondisi apapun. Berbagai ancaman dan gangguan terhadap kelestarian hutan dalam bentuk tindak kejahatan kehutanan akan terus memberikan penetrasi terhadap keberlanjutan pembangunan kehutanan dan sumberdaya alam hutan itu sendiri yang merupakan sistem penyangga kehidupan.
Kejahatan terhadap ekosistem sumber daya alam hutan seperti pembalakan liar, Penambangan Tanpa Ijin (PETI), perambahan hutan, perburuan dan perdagangan Tumbuhan dan Satwa (TSL) yang dilindungi merupakan kejahatan yang sangat serius dan berdampak nyata pada sendi-sendi kehidupan, baik dimensi ekologis, sosial budaya, maupun dimensi ekonomi berupa potential loss pendapatan negara.
Raja Juli Antoni, juga mengingatkan bahwa transformasi dan tantangan pembangunan kehutanan ke depan tentu tidaklah mudah. Upaya perbaikan tata kelola pembangunan kehutanan yang akutanbel, transparan dan bertanggung gugat harus bisa ditunjukkan bersama di hadapan publik. Kementerian Kehutanan pada Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, mendapat amanat untuk mewujudkan Program Prioritas, yakni: (1) Digitalisasi Layanan : Transparansi, Akuntabilitas, Efektivitas, dan Efisiensi Tata Kelola ; (2) Penguasaan Hutan yang Berkeadilan ; (3) Hutan Sebagai Sumber 5 Swasembada Pangan ; (4) Menjaga Hutan Indonesia sebagai Paru-Paru Dunia ; (5) Indonesia Satu Peta (One Map Policy).
“Dalam upaya mewujudkan terlaksananya Program Prioritas Kementerian Kehutanan tersebut, Saya meyakini eksistensi dan peran Polhut ke depan semakin penting dan strategis. Keyakinan ini didasari bahwa upaya perlindungan hutan dan penegakan hukum kehutanan merupakan mata rantai penting dalam perbaikan tata kelola pembangunan kehutanan”, ujar Raja Juli Antoni.
Mengakhiri amanat singkat ini, Menteri Kehutanan berpesan pada seluruh Polhut di seluruh pelosok tanah air, untuk terus semangat dalam menjaga kelestarian ekosistem sumberdaya alam hutan demi kesejahteraan Bangsa Indonesia, sembari mengajak untuk terus menghayati peran dan tugas melalui aksi-aksi nyata mewujudkan pengelolaan hutan yang lestari sekaligus perlindungan ekosistem sumberdaya alam demi Masa Depan Bumi Indonesia yang lebih baik. Dirgahayu Polhut Ke-58, jayalah Polhut!
Sumber : Ani, SP. (Polhut Ahli Muda) – Balai Besar KSDA Sumatera Utara
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 5