Pers Release
Translokasi 2 Individu Orangutan Rehabilitasi Dari Wildlife Rescue Centre Ke Pusat Rehabilitasi Oran

Translokasi 2 Individu Orangutan Rehabilitasi Dari Wildlife Rescue Centre Ke Pusat Rehabilitasi Orangutan COP

Berau, 10 April 2021, Dua (2) individu orangutan rehabilitasi Wildlife Rescue Centre (WRC) yang berlokasi di Kulonprogo, Yogyakarta yakni Ucokwati (17 tahun) dan Mungil (7 tahun) pada Sabtu (10/04/21) tiba di Pusat Rehabilitasi Orangutan COP - Bornean Orangutan Rescue Alliance (BORA). Keduanya telah menempuh perjalanan dari Yogyakarta sejak (08/04/21) lalu.

Sebelumnya telah dilakukan persiapan baik administrasi, tes Kesehatan yang dilakukan bersama dengan mitra Wildlife Rescue Centre (WRC) Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta (YKAY) dan Centre for Orangutan Protection (COP) untuk memastikan kesiapan satwa. Setelah proses persiapan rampung, selanjutnya dipersiapkan untuk proses pengangkutan menuju lokasi translokasi.

Perjalanan dimulai sejak (08/04/21) dari Yogyakarta menuju Badar Udara Soekarno Hatta menggunakan pesawat udara dengan nomor penerbangan GA215, lalu pada tanggal (09/04/21) dilanjutkan menuju Balikpapan dengan pesawat udara dengan nomor penerbangan GA560. Proses translokasi kedua orangutan tersebut dilanjutkan dengan perjalanan darat dari Balikpapan menuju Berau.

Kepala Balai KSDA Yogyakarta M. Wahyudi menuturkan bahwa pihaknya menyambut gembira proses translokasi satwa ini. Besar harapannya satwa yang ditranslokasi yakni kedua orangutan tersebut bisa segera dilepasliarkan di habitatnya. “Terima kasih kepada Dirjen KSDAE dan Direktur KKH yang telah memberikan dukungannya sehingga proses translokasi satwa ke Pusat Rehabilitasi Orangutan – BORA, khususnya Bapak Dirjen KSDAE dan Ibu Direktur KKH yang telah mendorong Garuda Indonesia turut serta mendukung translokasi satwa dengan fasilitas kargo orangutan serta akses supervisi satwa di kargo dan tempat transit di Bandara.” pungkasnya.

Untung Suripto, Kepala Seksi Konservasi Wilayah I, Balai KSDA Yogyakarta yang juga mengikuti proses translokasi orangutan WRC menyampaikan ini adalah kali pertama translokasi orangutan dari WRC ke Kalimantan Timur. Dan saat ini masih tersisa lima (5 individu) orangutan yang direhabilitasi di WRC.

Plt. Kepala BKSDA Kalimantan Timur, Nur Patria Kurniawan setelah menerima tim di kantor BKSDA Kalimantan Timur Samarinda, menambahkan bahwa pelepasliaran merupakan tahapan penting dari semua proses rehabilitasi satwa liar. Hal tersebut merupakan komitmen dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Direktorat Jenderal KSDAE beserta jajarannya untuk mewujudkan kelestarian Orangutan Kalimantan di habitat alaminya. Kami juga sangat mengapresiasi kerja keras rekan-rekan di lapangan mulai dari proses penanganan di bandara sampai dengan tibanya kedua Orangutan tersebut di lokasi Pusat Rehabilitasi Orangutan BORA serta dukungan dari mitra yaitu Center for Orangutan Protection (COP).

Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Balai KSDA Kalimantan Timur, Dheny Mardiono mengatakan bahwa ini adalah bukti nyata kita untuk pelestarian satwa liar. Karena satwa liar harus kembali ke alam. “Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan translokasi orangutan dari BKSDA Yogyakarta ke BKSDA Kaltim,” ungkap Dheny Mardiono.

Reza selaku manajer WRC YKAY menambahkan, nantinya setelah dilakukan observasi dan karantina di BORA, berharap kedua orangutan tersebut bisa dilepasliarkan kembali ke habitatnya. “Saya terharu bahagia ketika translokasi ini akhirnya bisa dilakukan, melihat orangutan Ucokwati yang dulunya tinggal di sebuah kandang kecil di restauran, lalu orangutan Mungil yang sejak lahir tidak pernah melihat rumahnya, akhirnya bisa kembali ke tanah asal usulnya,” tutupnya.

Selanjutnya kedua orangutan tersebut akan direhabilitasi di Pusat Rehabilitasi Orangutan BORA. Setelah diobervasi oleh tim medis dan perawat satwa keduanya akan dimasukkan dalam program rehabilitasi. “Kedua orangutan tersebut dikenal sangat agresif terhasap manusia, dan ini poin yang bagus. Selanjutnya, tugas perawat satwa untuk mensimulasi keduanya untuk mendapatkan insting liar dengan bergabung ke sekolah hutan dan mendapat kesempatan mengekplorasi diri di pulau pra pelepasliaran,” tutur Widi Nursanti, Manajer Bornean Orangutan Rescue Alliance (BORA).

 

Untuk wawancara dan informasi bisa menghubungi :

Muhammad Wahyudi, Kepala Balai KSDA Yogyakarta +6285 – 4401 – 2365

Nur Patria Kurniawan, Plt. Kepala Balai KSDA Kalimantan Timur +62813-4745-9999

Dheny Mardiono, Kepala SKW 1 Balai KSDA Kalimantan Timur +62 812-3487-467

Widi Nursanti, Manajer Bornean Orangutan Rescue Alliance (BORA) +62 813-3501-3032

Reza Dwi Kurniawan, Manajer Wildlife Rescue Centre (WRC) +62 821-3446-0343