Senin, 30 Juni 2025 BBKSDA Jawa Timur
Malang, 26 Juni 2025. Ombak memecah sunyi pagi di pesisir selatan Jawa. Pada garis pantai yang masih membekas jejak malam, ratusan tukik Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea) menyentuh butir pasir terakhir sebelum menyapa samudera luas untuk pertama kalinya. Sebanyak 905 tukik dilepasliarkan ke habitat alaminya, dalam prosesi yang tak hanya melibatkan manusia, tetapi juga doa, budaya, dan harapan.
Langit belum terlalu tinggi saat anak-anak sekolah dasar dan menengah pertama tampil di depan warga, menyuguhkan tarian tradisional sebagai bagian dari rangkaian upacara pelepasliaran. Suara gamelan dan riuh tepuk tangan berpadu dengan desir angin laut, seolah menyambut kelahiran kembali generasi penyu di bumi Malang selatan.
Di sela upacara, masyarakat setempat menggelar adat Bersih Desa. Wajah-wajah tua dan muda menunduk dalam doa, menyatukan harap pada langit, bumi, dan laut yang sejak dulu menjadi nadi kehidupan. Dari garis pantai ini, cerita leluhur dan alam terus dirajut.
Ratusan pasang mata menyaksikan saat tukik-tukik mungil, hasil tetasan dari upaya pelestarian berbulan-bulan, meluncur satu per satu ke lautan. Langkah mereka pelan tapi pasti. Sebagian menoleh, seolah berpamitan. Sebagian langsung hilang ditelan ombak pertama. Di balik tubuh mungil itu, terkandung jejak ekosistem yang rapuh, namun masih mungkin dipulihkan.
Pelepasliaran dilakukan dengan tata cara dan pencatatan resmi, termasuk dokumen Berita Acara sebagai bentuk pengawalan terhadap satwa liar yang dilindungi. Pihak-pihak yang terlibat pun lintas batas: dari lembaga pemerintah, yayasan konservasi, kelompok masyarakat, sampai para pelaku wisata.
Modangan pagi itu bukan sekadar pantai. Ia menjadi panggung bagi simfoni keberlanjutan antara pasir, manusia, dan laut. Di bawah langit biru yang mengambang tenang, laut menerima titipan-titipan kecil itu. Mereka berenang menjauh, membawa serta doa, membawa serta kemungkinan, bahwa suatu hari nanti, mereka akan kembali. Dengan tubuh lebih besar, dan cerita lebih panjang. (dna)
Sumber: Bidang KSDA Wilayah 3 Jember - Balai Besar KSDA Jawa Timur
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 5