Senin, 09 November 2020
Panyabungan, 9 November 2020. Cekakak belukar adalah sejenis burung raja udang dari suku Halcyonidae (sebelumnya Alcedinidae) dengan genus Halcyon. Burung yang disebut juga Cekakak dada putih ini memiliki tubuh berukuran agak besar (27 cm). Berwarna biru dan coklat, dagu, tenggorokan dan dan dada berwarna putih. Kepala leher dan sisa tubuh bagian bawah coklat. Mantel, sayap dan ekor biru terang berkilau. Penutup sayap atas dan ujung sayap coklat tua. Ketika terbang, sisi bawah sayap tampak biru dengan bulatan putih besar ditengahnya. Iris coklat tua, paruh dan kaki merah. Mengeluarkan suara yang keras terkekek-kekek "kii-kii-kii-kii", dikeluarkan sewaktu terbangatau dari tenggeran serta suara parau "cewer-cewer".
Di Sumatera, Cekakak belukar sering terlihat sendirian dan suka mengunjungi daerah atau lahan terbuka di dekat air, menggantikan Cekakak sungai sebagai raja udang, habitat yang digunakan burung ini cukup luas meliputi : perkebunan kelapa sawit, pohon-pohon tepi jalan, persawahan, kebun, kolam, bendungan, kanal air, sungai kecil, rawa nipah, tepi hutan mangrove dan lain-lain hingga ketinggian 900 mdpl. Spesies ini sangat lincah dan menjadi pemburu yang ribut di lahan terbuka, sungai, kolam dan pantai dengan aneka mangsanya meliputi jenis serangga, yuyu, kodok, katak, ular dan anak burung.
Status konservasi : Beresiko rendah/ Least Concern (LC) di dalam daftar Red List IUCN (International Union for the Conservation of Nature).
Sumber : Muliyadi Moel - PEH Balai Taman Nasional Batang Gadis
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 5