Rabu, 14 Oktober 2020
Kelumpang, 13 Oktober 2020 – Balai KSDA Kalimantan Selatan (BKSDA Kalsel) telah melaksanakan kegiatan Monitoring Satwa Liar jenis Lutung Dahi Putih (Presbytis frontata). Maksud kegiatan monitoring jenis satwa tersebut adalah sebagai upaya mengetahui kecenderungan perkembangan populasi satwa dari waktu ke waktu melalui survei dan pengamatan terhadap potensi satwa secara berkala. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari monitoring yang dilakukan pada tahun 2019, untuk memperoleh data seriesnya. Monitoring ini dipimpin oleh Agung Rizal Reynanto dengan anggota Achmad Nabawi, Arsi Badaruddin dan Hafizh Muhardiansyah.
Lutung Dahi Putih (Presbytis frontata) adalah jenis monyet pemakan daun endemik Kalimantan. Ciri khas satwa ini hitam diseluruh tubuh dan warna putih di bagian kepala depan tepatnya terletak dibagian dahi. Lutung ini sangat berbeda dengan jenis surili dan lutung hirangan dari genus presbytis lainnya yang ada di Kalimantan. Lutung Dahi Putih tidak seperti Bekantan yang masih dapat dijumpai dimana-mana disekitar Provinsi Kalimantan Selatan, satwa tersebut tergolong satwa yang pemalu hingga sulit untuk dijumpai.
Lutung dahi putih merupakan satwa dilindungi selain bekantan dan lutung hirangan. Menurut IUCN Red list, primata ini masuk dalam kategori vulnerable (VU) 1 Appendix II CITES dan masuk dalam kategori satwa dilindungi (NOMOR P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/8/2018) dan merupakan endemik Kalimantan.
BKSDA Kalsel sudah melakukan beberapa upaya dalam menyelamatkan dan melestarikan satwa tersebut, bersama para pihak terkait seperti PT. Arutmin Indonesia Site Senakin, dan masyarakat sekitar. Upaya menjaga kelestarian satwa ini dengan melakukan kegiatan perlindungan, pelestarian Lutung Dahi Putih tersebut dalam bentuk kegiatan monitoring populasi dan sosialisasi. Hal ini dikarenakan satwa tersebut menjadi kebanggaan masyarakat sekitar dan Kalimanran Selatan.
Sebaran Lutung Dahi Putih sampai saat ini di Kalimantan Selatan belum dilakukan inventarisasi secara merata, beberapa lokasi yang sering ditemukan yaitu salah satu nya di sekitar kawasan Konservasi Cagar Alam Teluk Kelumpang yaitu di beberapa titik di Desa Tamiang Bakung, Desa Sebuli Kecamatan Kelumpang Tengah dan di areal tambang PT. Arutmin Desa Dugan Kec. Kelumpang Tengah Kotabaru yang sudah dilakukan inventarisasi dan menjadi fokus lokasi monitoring bersama dengan PT. Arutmin Tambang Senakin dan masyarakat sekitar desa di Kec. Kelumpang Tengah. Populasi yang dijumpai saat monitoring sebanyak 37 ekor. Saat ini, keberadaan Lutung Dahi Putih mulai punah karena habitatnya mulai terancam. Bahkan saat ditemukan, terlihat beberapa ekor Lutung Dahi Putih yang beraktifitas mencari makan di sekitar kebun karet milik warga.
Menurut Dr. Ir. Mahrus Aryadi, M. Sc, Kepala Balai KSDA Kalimantan selatan, satwa Lutung Dahi Putih adalah endemik Kalimantan, selain Bekantan. Kita harus bangga dengan keberadaan kedua satwa ini, sekaligus secara bersama melindungi habitatnya dan melestarikan satwanya. Tanggungjawab kita semua pihak mempertahankan satwa yang dilindungi agar anak cucu kita dimasa depan masih dapat melihat dan menikmati keindahan ciptaan Tuhan tersebut. (ryn)
Sumber : Balai KSDA Kalimantan Selatan
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 5