Senin, 07 Juli 2025 BBKSDA Jawa Timur
Bawean, 6 Juli 2025. Gelombang laut yang tenang di Pantai Terosan, Desa Sungairujing, tak menyimpan tanda-tanda kedukaan. Namun pada pagi 6 Juli 2025, langkah Tim Resort Konservasi Wilayah (RKW) 10 Pulau Bawean terhenti di hadapan penyu yang kaku terbujur di pasir. Seekor Penyu Hijau (Chelonia mydas) jantan tak bernyawa.
Penyu dengan panjang karapas 73 cm dan lebar 67 cm ini ditemukan pertama kali oleh warga setempat, Buang Sari, sehari sebelumnya, sekitar pukul 09.30 WIB. Ia lalu mengirimkan dokumentasi kepada awak media Gresik Satu. Dari sanalah berita mengalir cepat, hingga mencapai tim konservasi BBKSDA Jatim.
Namun waktu tak berpihak. Hujan deras dan malam yang pekat membuat tim harus menunda aksi hingga esok harinya. Minggu Pagi, saat laut mulai mereda, tim lapangan segera menindaklanjuti.
Setibanya di lokasi, mereka menemukan penyu masih di tempat yang sama, terbujur sendiri di tepian laut, tanpa tanda-tanda luka fisik, tanpa bekas intervensi manusia. Pemeriksaan tubuh menunjukkan kondisi relatif utuh. Tak ada cedera, tak ada jejak jaring atau pancing. Namun napas kehidupan tak lagi berhembus.
"Kami menduga penyu telah mati di tengah laut, terbawa arus, lalu terdampar di depan rumah warga," ujar Nur Syamsi, Kepala RKW 10 Bawean.
Sebagai bagian dari prosedur konservasi, penyu tersebut diukur, didokumentasikan, dan dikubur secara layak di pinggiran pantai, sebuah bentuk penghormatan terakhir untuk sang pengembara samudra yang tak sempat kembali ke habitat asalnya.
Konservasi Penyu di Jawa Timur, di Antara Harapan dan Ancaman
Penyu Hijau merupakan salah satu satwa laut yang dilindungi penuh oleh hukum Indonesia dan terdaftar dalam Appendix I CITES, serta berstatus Vulnerable (VU) dalam daftar merah IUCN. Kehadirannya di perairan Bawean adalah cermin ekosistem laut yang masih memiliki harapan, namun insiden seperti ini menjadi pengingat bahwa laut menyimpan banyak misteri dan bahaya yang tak kasatmata.
Perubahan iklim, polusi laut, dan aktivitas manusia seperti perikanan tak ramah lingkungan terus menjadi ancaman laten bagi penyu laut. Kematian seekor penyu mungkin hanya satu fragmen kecil dari jutaan kisah di samudera. Namun bagi tim BBKSDA Jatim, setiap nyawa, bahkan yang telah tiada adalah cermin tanggung jawab dan panggilan untuk terus menjaga laut, garis pantai, dan kehidupan yang menggantung di antaranya. (dna)
Sumber: Bidang KSDA Wilayah 2 Gresik - Balai Besar KSDA Jawa Timur
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 5