Senin, 07 Juli 2025 BKSDA Jambi
Merangin, 26 Juni 2025. Seorang warga Desa Bungo Tanjung, Kecamatan Pangkalan Jambu, Kabupaten Merangin, dilaporkan mengalami serangan satwa liar saat sedang berada di kebunnya yang berlokasi di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Investigasi yang dilakukan oleh tim gabungan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi dan Balai Besar TNKS menyimpulkan bahwa korban kemungkinan besar diserang oleh Beruang Madu, bukan Harimau Sumatera seperti dugaan awal yang beredar di masyarakat.
Kejadian tersebut terjadi pada tanggal 25 Juni 2025 sekitar pukul 10.00 WIB. Korban bernama Ramli, berusia sekitar 40 tahun, sebelumnya diketahui rutin pergi ke kebun selama beberapa hari terakhir untuk memanen kopi. Setelah insiden, korban berhasil turun sendiri dari kebun dalam kondisi terluka dan ditemukan oleh warga di sekitar kebun milik salah satu penduduk Bukit Perentak, yang berjarak sekitar 50 meter dari jalan aspal. Korban kemudian dievakuasi ke fasilitas kesehatan terdekat dan selanjutnya dirujuk ke RSUD Raden Mattaher, Jambi. Tim gabungan yang turun ke lapangan melakukan pengamatan langsung di lokasi kejadian dan berkoordinasi dengan aparat desa setempat serta Babinsa Desa Birun.
Hasil observasi menunjukkan tidak adanya tanda-tanda keberadaan Harimau Sumatera di sekitar lokasi, seperti jejak kaki, cakaran, atau tanda lain yang biasanya menyertainya. Lokasi kebun korban juga tercatat berada dalam kawasan TNKS, dan telah dimanfaatkan sebagai area perladangan oleh warga sejak tahun 1990 dengan komoditas seperti kopi, karet, durian, dan kayu manis.
Berdasarkan informasi dari aparat desa dan hasil pengamatan lapangan, dugaan paling kuat mengarah pada serangan Beruang Madu, salah satu jenis satwa liar yang masih ditemukan di kawasan hutan Sumatera. Kesimpulan ini diperkuat oleh pendapat dari babinsa di lapangan serta kondisi luka yang dialami korban. Dalam rangka mengantisipasi kejadian serupa, BKSDA Jambi dan pihak terkait akan terus melakukan pemantauan wilayah serta meningkatkan edukasi kepada masyarakat di sekitar kawasan konservasi untuk memahami potensi konflik satwa liar dan langkah-langkah pencegahannya.
Sumber: BKSDA Jambi
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0