Warga Panik Akibat Auman Harimau, Petugas Lakukan Mitigasi

Rabu, 11 Juni 2025 BBKSDA Sumatera Utara

Petugas dan warga mengecek lokasi kebun warga

Desa Ujung Deleng, 11 Juni 2025. Desa Ujung Deleng, Kecamatan Kuta Buluh, Kabupaten Karo, tiba-tiba dilanda kepanikan setelah adanya warga, Ramban Paranginangin, mendengar suara auman yang diduga  Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), pada 29 Mei 2025 lalu. Informasi ini kemudian sampai kepada Balai Besar KSDA Sumatera Utara melalui Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Sidikalang, yang selanjutnya menugaskan tim untuk merespon peristiwa tersebut. 

Keesokan harinya, tanggal 30-31 Mei 2025, Tim dari Balai Besar KSDA Sumatera Utara melalui Kepala Resor TWA Deleng Lancuk dan staf melakukan pengecekan informasi dan turun ke lapangan guna mengumpulkan bahan dan keterangan (pulbaket) serta  menenangkan warga. Tim berkoordinasi dengan Kepala Desa Ujung Deleng,  Apinton Pirdaus Parangin-angin di Kantor Desa  untuk mendapatkan informasi. Pada saat bersamaan, kesaksian warga desa lainnya, Silva Br Sembiring, juga mendengar dengan jelas suara auman harimau di arah Hutan Lindung tidak jauh dari area kebun kemiri warga. Lokasi Desa Ujung Deleng ke sekitar kawasan Hutan Lindung berjarak lebih kurang 400-800 meter baik sebelah timur, barat maupun utara, serta sekitar 2,7 km sebelah timur laut dari kawasan Taman Nasional Gunung Leuser.

Tim kemudian melakukan pengecekan lokasi pertama, namun tidak mendengar adanya suara auman si raja hutan. Namun untuk upaya pencegahan dan pengusiran, tetap dilakukan penyalaan 2 mercon besar, yang masing-masing menghasilkan 8 dentuman per mercon dengan maksud  untuk  menghalau harimau agar kembali ke hutan.

 

Petugas menyalakan mercon untuk pengusiran dan penghalaun

Selanjutnya, Tim bersama Kepala Desa bergerak ke lokasi kedua yang juga  terdengar suara auman harimau oleh warga. Di lokasi ini Tim melakukan penyisiran sekitar ladang jagung diduga asal suara auman. Di ladang yang berbatasan dengan  Hutan Lindung dan sekitar 1,1 km sebelah selatan timur dari Taman Nasional Gunung Leuser,  kembali Tim menyalakan mercon untuk memberi dentum sebanyak 8 kali.   

Kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi kepada warga  agar tetap waspada,  melakukan aktivitas di ladang sebaiknya secara berkelompok (beberapa orang), dan upayakan pulang jangan terlalu sore. Berdasarkan informasi dari Kepala Desa, selama kurun waktu 35 tahun belum pernah terjadi adanya penampakan atau mendengar suara auman dari Harimau Sumatera, sehingga adanya informasi keberadaan suara  tersebut perlu diwaspadai. Kepala Desa Ujung Deleng juga menyampaikan komitmennya untuk ikut menjaga dan  menyelamatan satwa dilindungi. Tak lupa Tim meninggalkan mercon kepada warga sebagai upaya penghalauan apabila kembali mendengar suara auman harimau.

Sumber : Tim Seksi Konservasi Wilayah I Sidikalang – Balai Besar KSDA Sumatera Utara 


Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 5

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini