Kamis, 24 Agustus 2017
Morel (Morchella spp, Pezizales, Ascomycota) merupakan spesies jamur edible sebagai komoditas bernilai tinggi di pasaran internasional. Morel merupakan hasil hutan bukan kayu yang telah mendatangkan devisa cukup tinggi di China, Amerika Utara, India, Turki dan Pakistan. Nilai komersial tahunan di Amerika Utara morel sekitar 5 juta -10 juta USD, di China 5 tahun terakhir ekspor morel sekitar 181-900 ton dengan harga Ekspor morel sekitar 160 USD/KG. India dan Pakistan ekspor morel liar dari Himalaya dengan 50 ton/ per tahun Harga : Rs. 14,000-15,000 per kg.
Hasil penelitian yang dilakukan Tim TNGR bekerjasama dengan Tim Peneliti dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Bogor bahwa berdasarkan uji DNA morel yang ada di Rinjani merupakan spesies Morchella crassipes, satu-satunya morel yang ditemukan pertama di hutan tropis Indonesia. Secara sebaran alamnya, morel hanya tumbuh di daerah beriklim temperate.
Selain harganya yang tinggi mencapai 6 juta rupiah per kg, morel mempunyai cita rasa yang enak dan berdasarkan hasil uji fitokimia mengandung antioksidan yang cukup tinggi sebagai anti kanker. Tindak lanjut dari penelitian tersebut, saat ini spora jamur morel sudah bisa tumbuh di media petri di laboratorium. Selanjutnya akan dilakukan analisis media tumbuh agar dapat dibudidayakan di lapangan. Apabila pengembangan tersebut berhasil dilakukan, maka akan dibudidayakan oleh masyarakat di lingkar TNGR. Perlindungan sumberdaya genetik jamur Morel dalam bentuk Hak Paten Jamur Morel kawasan TNGR juga akan dikerjakan.
Sumber Info : Balai TN Gunung Rinjani
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 3.3