Biogas Untuk Peningkatan Ekonomi Masyarakat dan Kelestarian Hutan TN Betung Kerihun

Jumat, 21 Juli 2017

Putussibau, 21 Juli 2017.  Program Biogas di Dusun Sadap Desa Manua Sadap, Kecamatan Embaloh Hulu menggunakan bahan baku utama kotoran babi. Kegiatan ini mulai diinisiasi pada tahun 2015 atas kerjasama antara Balai Besar TN Betung Kerihun  dengan International Tropical Timber Organization (ITTO), melalui program “Promoting Biodiversity Conservation in Betung Kerihun National Park (BKNP) as the Trans-boundary Ecosystem between Indonesia and Sarawak State of Malaysia (Phase III)”. Kurung waktu 1,5 tahun merupakan proses pembelajaran, trial and eror, dan yang paling penting adalah proses penyiapan masyarakat (cara pandang/pola fikir/motivasi) terhadap suatu perubahan untuk kemajuan dan kesejahteraan mereka.

Saat ini, masyarakat Rumah Panjang (Betang) Dusun Sadap sudah siap untuk membangun kampungnya, meningkatkan kesejahteraan warganya melalui pemanfaatan Biogas.  Masyarakat secara sukarela bergotong royong membangun kandang babi, membangun tempat penampungan gas dari kotoran babi (degester), membangun kandang sapi dan ruang/aula tempat mereka akan memanfaatkan biogas bagi kehidupan ekonominya.  Atas gotong rotong dan kerjasama semua pihak, saat ini gas dari kotoran babi telah digunakan untuk memasak, menghidupkan lampu penerangan, menghidupkan pompa air dan menghidupkan genset untuk membuat sampan/perahu, dll.  Atas keberhasilan tersebut, maka mereka menganggap penting untuk mensyukurinya melalui acara adat.

Untuk menghasilkan gas, masyarakat secara sukarela memasukkan babi-babi peliharaan mereka ke dalam kandang-kandang yang sudah disiapkan, sampai saat ini telah ada sebanyak 25 ekor babi dari kapasitas kandang untuk 28 ekor babi.  Sedangkan untuk kandang sapi tersedia kapasitas untuk 4 ekor sapi, yang nantinya sapi tersebut akan dibelikan oleh pihak Balai Besar TN Betung Kerihun dan Danau Sentarum (BBTNBKDS) dan ITTO.         

Untuk berbagi rasa syukuran dan bahagia, masyarakat Dusun Sadap mengundang berbagai pihak dalam dalam acara sukuran antara lain, pihak BBTNBKDS, ITTO, Camat, Beberapa Desa dan dusun, tokoh-tokoh adat dari Rumah Betang disekitar mereka. Acara syukuran dimulai dengan Upacara Pedarak, yaitu upacara adat dalam rangka pemberkatan untuk memperoleh berkah dari Tuhan Yang Maha Esa agar Biogas yang sudah dibangun dapat bermanfaat bagi warga Betang Dusun Sadap sehingga nantinya warga Betang Dusun Sadap dapat lebih sejahtera. Upacara adat ini dipimpin langsung oleh Tumenggung Dayak Iban Betang Dusun Sadap yakni Bapak Janggau.

Setelah upacara Pedarak, dilanjutkan dengan demonstrasi atau peragaan pemanfaatan Biogas, yakni menghidupkan kompor, lampu strongking, dan generator unit (genset) untuk menghidupkan mesin ketam kayu. Bahkan menurut pengakuan dari salah satu warga yaitu Bpk. Fransiskus Jua, selama biogas ini dioperasikan sudah menghasilkan 1 (satu) buah perahu atau body speed dimana seluruh bahan perahu tersebut diketam dengan menggunakan genset biogas. Dengan demikian tidak perlu bahan bakar minyak (BBM) lagi. Sebagai perbandingan, selama ini masyarakat harus mengeluarkan biaya BBM untuk ketam satu buah sampan sekurang-kurangnya Rp. 250.000,- dengan adanya Biogas dari kotoran babi, mereka tidak perlu lagi mengeluarkan uang.

Ketua kelompok pengelola Biogas “Moses Bungkong” dalam laporannya menyampaikan rasa terimakasih kepada pihak BBTNBKDS dan ITTO atas fasilitasi dan pendampingannya sehingga program Biogas ini bisa berjalan dengan baik.  Selanjutnya Moses Bungkong juga menyampaikan harapannya agar tetap ada program lanjutan kaitannya pemanfaatan Biogas untuk ekonomi masyarakat seperti, pelatihan pembuatan kripik singkong, kripik rebung, lempok durian, emping jagung, asinan labu, pemanfaatan kompos, pembuatan kerajinan, dll.

Kepala Balai Besar TNBKDS yang diwakili oleh Kepala Bidang Teknis Konservasi “Ahmad Munawir, S.Hut, M.Si” dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh warga Rumah Panjang (Betang) Dusun Sadap atas semangat gotong royong dan motivasi yang tinggi sehingga program Biogas dapat berjalan dengan baik yang saat ini telah mulai diarasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.

Tujuan utama Program Biogas bukanlah untuk menghasilkan api dan listrik, tapi lebih jauh adalah melalui sarana Biogas masyarakat dapat membangun ekonominya untuk kesejahteraannya melalui usaha-usaha produktif.  Buatlah usaha yang pasarnya memang sudah tersedia, coba lihat apa yang dijual di pasar-pasar/toko yang bahan baku utamanya ada di kampung kita, maka cobalah buat produk tersebut.  Karena kita masih berada di wilayah perbatasan dengan Serawak (Malaysia) maka buatlah produk/kerajian yang laku di pasar mereka.  Untuk mutu dan kualitas, pihak BBTNBKDS dan ITTO bersedia memfasilitasi untuk mendatangkan tenaga-tenaga ahli di bidang yang akan dikembangkan oleh masyarakat.

Diujung sambutannya Ahmad Munawir menitip pesan kepada tokoh adat, Kepala Dusun dan Kepala Desa serta Camat Embaloh Hulu agar senantiasa bersinergi dengan BBTNBKDS.  Apabila ada hal-hal terkait pengelolaan TN Betung Kerihun di wilayah kecamatan Embaloh Hulu, khususnya Dusun Sadap agar dapat dikomunikasikan dan dibicarakan dengan pihak BBTNBKDS sehingga hubungan baik yang selama ini telah terbangun tetap dapat dipertahankan, dan paling penting adalah kita tetap bersama-sama menjaga kelestarian sumberdaya alam di dalam kawasan TN Betung Kerihun untuk masa depan anak cucu kita, ucapnya.

Sumber Info : Balai Besar TN Betung Kerihun dan Danau Sentarum

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini