Mengenal Tarsius, Satwa Endemik CA Morowali

Senin, 11 Januari 2021

Palu, 9 Januari 2020. Cagar Alam (CA) Morowali merupakan kawasan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Tengah (BKSDA Sulteng) yang terbilang cukup lengkap koleksi tumbuhan dan satwa liarnya. Dari sekian banyak tumbuhan dan satwa liar yang dilindungi, ada satu jenis satwa liar endemik yang kurang diketahui oleh masyarakat luas. Satwa ini bernama Tarsius (Tarsius sp). Masyarakat sekitar sering menyebutnya monyet kecil dan ada juga yang menyebutnya tangkasi. Tapi masih banyak juga masyarakat yang belum mengenal satwa tersebut. Tarsius seringkali diburu lantaran dikira sebagi tikus karena mempunyai ekor yang panjang. Padahal tarsius memiliki fungsi penting dalam menjaga keseimbangan ekologi, karena mereka memakan serangga yang merupakan hama bagi para petani.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut beberapa fakta unik mengenai tarsius yaitu Tarsius merupakan hewan endemik Indonesia, dengan spesies terbanyak terdapat di hutan-hutan Sulawesi; Tarsius merupakan primata terkecil dengan tangan terpanjang dan mata terbesar yang relatif terhadap ukuran tubuhnya; Tarsius merupakan hewan monogami biasanya tinggal di satu pohon bersama dengan keluarganya; Tarsius meruapakan hewa nokturnal dan mencari makan dari pohon ke pohon dengan melompat-lompat dan Tarsius meruapakan hewan karnivora yang memangsa serangga terbang dan vertebrata kecil

Sumber : Jemi Y.S (KPHK Morowali) - Balai KSDA Sulawesi Tengah

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini