Rabu, 19 Agustus 2020
Barito Kuala, 5 Agustus 2020 – Balai KSDA Kalimantan Selatan kembali mengambil peran atas hadirnya pihak pemerintah khususnya KLHK di tengah-tengah masyarakat. Kali ini Balai KSDA Kalimantan Selatan melaksanakan penyaluran bantuan ekonomi masyarakat kepada kelompok kemitraan konservasi dan juga kelompok pemberdayaan masyarakat yang ada di wilayah kerja SKW II Banjarbaru. Kelompok kemitraan konservasi yang menerima bantuan ekonomi masyarakat adalah Kelompok Kemitraan Konservasi “Suka Maju” Desa Kuala Lupak, Kelompok Kemitraan Konservasi “Mandiri Bersama” Desa Sungai Telan Besar dan Kelompok Pemberdayaan Masyarakat “Maju Bersama” Desa Sungai Telan Besar. Penyaluran bantuan ekonomi masyarakat ini dilaksanakan pada hari Rabu, 5 Agustus 2020 yang bertempat di salah satu lokasi kemitraan konservasi yaitu areal tambak di Sungai Rintisan SM Kuala Lupak.
Bantuan usaha ekonomi ini adalah sebagai bentuk peran serta KLHK melalui Balai KSDA Kalimantan Selatan khususnya SKW II selaku perpanjangan tangan Pemerintah Indonesia dalam upaya pemberdayaan masyarakat yang ada di sekitar kawasan konservasi dan mendukung peningkatan ekonomi masyarakat ditengah krisis pandemi Covid-19. Penyerahan bantuan usaha ekonomi masyarakat ini diserahkan langsung oleh Kepala Balai KSDA Kalimantan Selatan, Dr. Ir. Mahrus Aryadi, M.Sc didampingi oleh Kepala SKW II Banjarbaru, M. Ridwan Effendi, S.Hut, M.Si serta Kepala Resort KSDA SM Kuala Lupak dan SM Pulau Kaget, Ahmad Barkati. Penerima bantuan usaha ekonomi masyarakat ini diterima oleh Jawase selaku Ketua Kelompok Kemitraan Konservasi “Suka Maju” Desa Kuala Lupak, H. Nurdin selaku Ketua Kelompok Kemitraan Konservasi “Mandiri Bersama” Desa Sungai Telan Besar, dan Helmi selaku ketua Kelompok Pemberdayaan Masyarakat “Maju Bersama” Desa Sungai Telan Besar.
Kepala Balai Dr. Mahrus menyampaikan pesan kepada penerima bantuan agar dalam melaksanakan kegiatan usaha ekonomi masyarakat yang diutamakan adalah keterbukaan dan kebersamaan, namun segala kendali ada pada ketua kelompok. Aspirasi anggota kelompok dan permasalahan yang terjadi dalam kelompok agar disampaikan kepada ketua kelompok dan dimusyawarahkan bersama untuk mencari solusi yang terbaik. Kepala Balai juga berharap agar bantuan ini memberikan dampak kepada anggota kelompok lainnya. Dalam arti lain, bantuan ini bergulir kepada anggota kelompok lainnya, sehingga kesejahteraan anggota kelompok dapat meningkat dengan adanya bantuan ini.
Jenis usaha yang dilaksanakan kelompok kemitraan konservasi adalah penanaman bakau sebagai bentuk upaya pelestarian mangrove dan juga budidaya kepiting bakau, sedangkan kelompok pemberdayaan masyarakat adalah itik petelor. Kepala Balai juga menyampaikan pesan dari Dirjen KSDAE Bapak Ir. Wiratno, M.Sc. bahwa masyarakat harus menjadi pelaku utama dalam kegiatan, sehingga masyarakat merasa dilibatkan dan bertanggung-jawab terhadap kegiatan tersebut. Kegiatan penanaman bakau dan pemeliharaan kepiting di tambak merupakan strategi yang tepat untuk pemulihan ekosistem sekaligus peningkatan ekonomi. (ryn)
Sumber : Cecep Budiarto, S.Hut - Penyuluh Kehutanan Seksi Konservasi Wilayah II Banjarbaru Balai KSDA Kalimantan Selatan
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0