Selasa, 16 Juni 2020
Tarupa - Taman Nasional Taka Bonerate, Kepulauan Selayar, 16 Juni 2020. Pendidikan Konservasi dini penting digalakkan secara terus menerus dengan menanamkan nilai-nilai konservasi sejak dini agar mencintai lingkungannya di masa pertumbuhan anak hingga dewasa kelak.
Seperti yang dilakukan rekan-rekan di Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I Tarupa Balai Taman Nasional Taka Bonerate. Dikomandoi langsung oleh Kepala SPTN Wilayah I Tarupa, Raduan dan Komandan Resor Tarupa Agusriadi, mereka mengajak anak-anak Desa Tarupa mengenal Penyu sebagai biota laut yang perlu dijaga dan dilindungi dengan melakukan pelepasliaran tukik.
Pelepasasliaran dilakukan di sebelah barat pantai pulau Tarupa Besar tak hanya melibatkan anak-anak usia dini, giat ini juga dihadiri perwakilan penyuluh bantu perikanan Selayar dan tokoh pemuda Desa Tarupa. Tukik yang dilepaskan secara bersama-sama sebanyak 51 ekor jenis penyu hijau (Chelonia mydas) dan 2 ekor jenis penyu sisik (Eretmochelys imbricata). Tukik tersebut hasil penetasan semi alami teman-teman petugas yang telurnya ditemukan oleh masyarakat Sape (Anggota Masyarakat Mitra Polhut) bersama rekannya di pulau Belang-belang dan langsung diserahkan ke petugas beberapa bulan lalu.
Sebelum dilakukan pelepasliaran tukik, anak-anak diajak membersihkan lingkungan di sekitar mereka dan juga sebelum berkegiatan berdoa terlebih dahulu guna memanamkan nilai-nilai agama.
Pengenalan singkat tentang Penyu disampaikan Saleh Rahman. Anak-anak diedukasi tentang keunikan Telur penyu, Tukik dan penyu dewasa serta siklus hidup ataupun daya jelajah dari penyu itu sendiri. Dengan sering melakukan giat semacam ini, diharapakan masyarakat mulai dari usia dini bisa menyadari pentingnya bersama-sama melindungi biota penyu.
Sumber : Balai Taman Nasional Taka Bonerate [Teks & Foto : Fahmi Syamsuri - Polhut; Editor : Asri - PEH]
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0