Cermati Permasalahan Akses Jalan dan Sumber Air Desa Sekitar Kawasan, Kepala Balai KSDA Langsung Turun Ke Lapangan

Kamis, 07 November 2019

Yogyakarta 6 November 2019, Menindaklanjuti hasil diskusi saat pertemuan Forum Paliyan, Kepala Balai KSDA Yogyakarta didampingi Kepala Seksi Konservasi Wilayah I, Fungsional PEH, Penyuluh, Polhut dan Staf Fungsional umum melakukan peninjauan ke Desa Karangasem Hari Senin (4/11/19). Desa Karangasem, salah satu desa penyangga SM Paliyan yang telah melakukan dialog dengan Balai KSDA Yogyakarta terkait permasalahan akses jalan dan ketersediaan sumber air.

Peninjauan ke lokasi diawali dengan kunjungan ke Pemerintah Desa Karangasem yang diterima oleh Pj. Kades, Purnomo dan Kepala Dusun Manggul, Samsul Bahri. Dalam kesempatan tersebut Purnomo menyampaikan kondisi Desa Karangasem. “Pada tahun 2016/2017 pernah dilakukan pengaspalan jalan sepajang 30 m dari kebutuhan jalan sekitar 1 Km yang melintasi kawasan SM Paliyan. Kebutuhan akses jalan tersebut, diperkirakan 850 m masuk ke dalam kawasan SM Paliyan. Lokasinya dibatas kawasan (Pal 67 – 75). Selain itu juga diperlukan pengerasan jalan penghubung antar dusun di Desa Karangasem.” kata Purnomo.

Selain permasalahan akses jalan, lebih lanjut Purnomo menyampaikan permasalahan kebutuhan Sumber air di Desa Karangasem. “Kebutuhan masyarakat terkait sumber air di Desa Karangasem adalah berfungsinya embung Goa Klepo. Embung tersebut diketahui terdapat air sepanjang tahun pada tahun 1987. Dahulu pemanfaatan airnya mencukupi kebutuhan 4 dusun di Desa Karangasem yaitu Karangasem A, Mengger, Trukan dan Manggul.” jelas Purnomo.

Menyikapi permasalahan tersebut, Kepala Balai KSDA Yogyakarta, M. Wahyudi meminta jajarannya dapat merespon cepat permasalahan yang ada. “ Hasil pengecekan di lapangan, diketahui jika sejak tahun 1990 sampai sekarang, masyarakat hanya memanfaatkan embung pada musim hujan saja untuk kebutuhan ternak, mandi dan mencuci karena pada musim kemarau air sudah mengering. Saat musim penghujan pun hanya sekitar 1 bulan, telaga terdapat air. Juga diperoleh informasi jika di musim kemarau, masyarakat membeli air tangki, rata-rata 400.000/bulan untuk memenuhi kebutuhan air. Untuk itu saya minta tim BKSDA Yogyakarta segera merespon permasalahan ini. Siapkan kronologis terkait jalan penghubung antar dusun dan telaga goa klepo lengkapi dengan peta dan data pendukung lainnya. Untuk teman-teman PEH bisa dipetakan flora fauna yang ada di sekitar jalan makadam. Untuk teman-teman program dan kerjasama bisa fokus dalam pencermatan evaluasi Blok SM Paliyan serta mekanisme kerjasama penggunaan lahannya, dan untuk penyuluh BKSDA Yogyakarta saya minta untuk melakukan pemberdayaan masyarakat yang lebih intensif agar kita tahu permasalahan yang ada di kawasan SM Paliyan ini. Tutur M. Wahyudi.

Sumber : Dyahning Retno Wati (PEH Balai KSDA Yogyakarta)

 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini