Balai KSDA NTB dan Balai TN Baluran Untuk Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat

Kamis, 07 November 2019

Lombok Tengah, 2 November 2019 - Setiap Kawasan Konservasi memiliki keunikan dan keindahan tersendiri yang bisa dikelola dan dimanfaatkan. Pengelolaan dan pemanfaatan dilakukan tanpa mengesampingkan kelestarian kawasan konservasi, terlebih jika mampu mensejahterakan masyarakat sekitar. Ilmu pengelolaan dan pemanfaatan hutan yang lestari bisa diperoleh darimanapun, termasuk dari pengalaman dan praktek pembelajaran dari pengelolaan hutan bersama masyarakat.

Taman Nasional Baluran di Jawa Timur dan Taman Wisata Alam Gunung Tunak di Lombok Tengah  memiliki ciri khas bentang alam dan potensi flora fauna, namun terdapat beberapa kesamaan dalam model pengelolaan kawasan, yakni dengan pengembangan ekowisata bersama masyarakat, oleh karenanya dilaksanakan Studi Banding Kelompok Pengelola Wisata Taman Nasional Baluran ke TWA Gunung Tunak di Pujut, Kab. Lombok Tengah. Studi Banding difokuskan pada Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat serta pengelolaan Sarana dan Prasarana Ekowisata Tunak Cottage.

BKSDA NTB selaku pengelola TWA Gunung Tunak menyambut dengan tangan terbuka Rombongan Studi Banding yang dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober hingga 2 November 2019. Sebanyak 19 orang yang terdiri dari 14 orang Masyarakat Pemegang IUPJWA di TN Baluran dengan didampingi 5 orang dari UPT TN Baluran termasuk Kepala Balai, Ir. Bambang Sukendro, M.M.

Bertempat di Gedung Serbaguna Tunak Cottage, Inti acara yakni pemaparan dan panel diskusi dari Kepala SubBagian Tata Usaha BKSDA NTB Lugi Hartanto, S.P., M.Sc dan Manajer Tunak Cottage, Rata Wijaya.

Pemaparan dimulai oleh KSBTU BKSDA NTB yang bercerita mengenai sejarah TWA Gunung Tunak termasuk sekelumit masalah yang dulu dihadapi dalam pengelolaan dan pelestarian kawasan. Hingga tiba bantuan hibah sarpras ekowisata termasuk program pengembangan kapasitas masyarkat secara bertahap sejak 2015 oleh Pemerintah Korea Selatan melalui Korea Forest Service (KFS) yang berdampak langsung terhadap peningkatan PNBP kawasan serta pendapatan rata-rata masyarakat, khususnya Anggota Kelompok Masyarakat "Tunak Besopoq" selaku pengelola Sarpras Ekowisata Tunak Cottage.

"Tetapi tidak semua dari Pemerintah Korea, Intalasi Jaringan listrik, jaringan air, bahkan jalan aspal dibangun sampai ke Pintu Gerbang Kawasan dibangun oleh Pemerintah Indonesia, dengan dukungan dari Pemerintah Kab. Lombok Tengah dan Pemprov NTB." ujar Beliau.

Berlanjut kepada sesi tanya jawab yang dipenuhi oleh antusias pertanyaan dari Peserta, baik dari UPT BTN Baluran maupun Kelompok Pengelola Wisata diantaranya bagaimana cara merangkul masyarakat, kerjasama, sumber pendapatan kelompok masyarakat, sistem penggajian, pembagian keuntungan dengan kelompok masyrakat, pelayanan tamu di Tunak Cottage, Branding, pungutan PNBP diluar karcis masuk TWA yang sesuai dengan aturan, bagaimana mengundang investor dan sebagainya. Tak mau kalah, Para Narasumber-pun juga menjawab dengan antusias dengan harapan akan lahir ide-ide baru yang langsung bisa diterapkan oleh BTN Baluran dan Kelompok Pengelola Wisata kedepan.

Agenda kunjungan-pun berlanjut dimana Rombongan menyempatkan diri untuk melihat Sanctuary Rusa di TWA Gunung Tunak, permainan panahan dan games sesi keakraban bersama BKSDA NTB. Rombongan juga mengunjungi salah satu spot wisata unggulan TWA Gunung Tunak, Pantai Bila Sayak.

Sebagai informasi, BKSDA NTB mendapat program hibah pengembangan kapasitas masyarakat dan sarana serta prasana ekowisata berbasis masyarkat secara bertahap sejak tahun 2015 yang merupakan hasil kerjasama antara Pemerintah Korea Selatan melalui Korea Forest Service (KFS) dengan Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. "Tunak Cottage" merupakan kelanjutan kerjasama tersebut yang sepenuhnya dikelola oleh Kelompok Masyarakat "Tunak Besopoq" dari Desa Mertak, Desa Penyangga TWA Gunung Tunak. Kegiatan Ekowisata Berbasis Masyarakat hingga kini terus mendapat pendampingan dan pembinaan dari BKSDA NTB.

(SUMBER : BKSDA NTB)

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini