Lebah Raksasa ditemukan di TN. Aketajawe Lolobata

Rabu, 06 November 2019

Maluku Utara, 6 November 2019. Lebah raksasa wallacea (Megachile pluto) adalah lebah terbesar di dunia yang pernah diketahui. Penemu pertama lebah ini adalah Alfred Russel Wallace di pulau Bacan, Maluku Utara pada tahun 1858. Lebah dengan ukuran jempol kaki manusia dewasa ini sempat dikabarkan punah sebelum ditemukan kembali oleh ahli entomologi Amerika, Adam C. Messer pada tahun 1981. Seteleh hampir 40 tahun tidak didapatkan informasi tentang lebah ini, akhirnya bulan Februari 2019 lalu lebah ini kembali ditemukan di Pulau Halmahera, Maluku Utara.

Setelah yakin bahwa lebah penghuni belantara Maluku Utara ini berada di Halmahera, Balai Taman Nasional Aketajawe Lolobata (TNAL) pun turut berusaha mencari informasi dan dokumentasi lebah endemik ini di dalam kawasan taman nasional. Sekitar 7 (tujuh) bulan pencarian akhirnya lebah ini ditemukan di kawasan TNAL oleh Sukardi, tenaga kontrak teknis konservasi pada bulan Oktober 2019.

“Sejak penemuan lebah itu di halmahera, saya termotivasi untuk mencari keberadaannya (lebah raksasa wallace) di kawasan TNAL”, kata Sukardi.

Proses pencarian lebah ini adalah dengan cara mencari sarangnya terlebih dahulu, karena sarangnya menempel di pohon dan berukuran besar sehingga lebih mudah dijumpai. Lebah raksasa bersarang di sarang rayap (Microcerotermes amboinensis), yaitu dengan cara membuat lubang di sarang rayap kemudian memberikan getah/resin dari pohon yang dioleskan pada dinding-dinding sarang untuk melindungi sarang tersebut.

“Kami harus memeriksa dengan teliti setiap sarang rayap yang dijumpai”, ungkap Sukardi.

Sarang tersebut ditemukan pada bulan Agustus 2019, namun baru dapat dipastikan bahwa itu sarang lebah raksasa setelah lebah betina berhasil didokumentasikan pada tanggal 02 November 2019. Sarang Megachile pluto ini ditemukan di pohon Jabon merah atau Samama dengan tinggi sekitar 4 meter. Keberadaannya di dalam kawasan taman nasional menjadi harapan dalam upaya konservasi jenis serangga tersebut.

"Apresiasi buat Sukardi dgn motivasi yg tinggi tertarik dan berupaya mencari " Lebah Raksasa " tersebut selama berbulan-bulan di Wilayah TN Aketajawe Lolobata setelah mendengar bahwa satwa tersebut ada di Pulau Halmahera", ungkap T. Heri Wibowo, Kepala Balai TNAL.

Oleh : Sukardi M. Saleh, S.Hut.  Tenaga teknis Resort Tayawi, SPTN I Weda

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini